loading...
Mesin perang Rusia telah menjadi bagian yang sangat integral dari motor ekonominya, sehingga industri militer Moskow kemungkinan akan terus berkembang, bahkan setelah pertempuran di Ukraina berakhir. Foto/Dok
JAKARTA - Mesin perang Rusia telah menjadi bagian yang sangat integral dari motor ekonominya, sehingga industri militer Moskow kemungkinan akan terus berkembang, bahkan setelah pertempuran di Ukraina berakhir. Hal ini diungkapkan oleh laporan dari Center for Strategic and International Studies (CSIS).
"Akhir permusuhan tidak akan mengarah pada pemotongan radikal investasi militer," tulis analis CSIS dalam laporan yang diterbitkan belum lama ini.
Kini memasuki tahun keempat, perang Rusia Ukraina terus berlanjut, meskipun pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadapi sanksi besar-besaran dari Barat. Dan meskipun tanda-tanda resesi, namun ekonomi Rusia mungkin masih dapat mendukung upaya perang selama beberapa tahun lagi, kata laporan tersebut.
Baca Juga: Barat Frustrasi, Ribuan Sanksi Tak Mampu Lumpuhkan Ekonomi Rusia
Pengeluaran pertahanan diperkirakan akan mencapai rekor pasca-Uni Soviet sebesar 6,3% dari PDB pada tahun 2025 dan bisa meningkat lebih tinggi, meskipun ada tanda-tanda perlambatan ekonomi atau resesi yang semakin meningkat.
"Ekonomi Rusia tampaknya berkelanjutan untuk beberapa tahun ke depan," tulis para analis CSIS.