loading...
Memasuki tahun 2026 dengan optimisme pasar mobil listrik yang diprediksi tembus 20 persen, VinFast tancap gas fungsikan pabrik Subang untuk merakit massal VF3 yang kini mendominasi 70 persen penjualan jenama Vietnam tersebut. Foto: VinFast
BALI - VinFast menyambut 2026 dengan optimisme tinggi. Melalui pabrik di Subang, Jawa Barat, mereka berupaya menjawab lonjakan permintaan kendaraan listrik (Battery Electric Vehicle/BEV) yang diprediksi akan semakin liar pada 2026.
CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto—atau akrab disapa Kerry—memaparkan data yang menggambarkan percepatan adopsi kendaraan setrum yang eksponensial.
Menengok ke belakang, pada 2024 silam, kontribusi mobil listrik di pasar nasional hanyalah angka minor sebesar 4,9 persen. Namun, realitas berubah cepat. Tahun ini, angka tersebut diperkirakan melonjak drastis ke kisaran 12 hingga 13 persen.
"Tahun depan, bisa jadi mencapai 20 persen. Artinya, mobil listrik ini akan terus bertumbuh di Indonesia," ungkap Kerry dengan nada yakin. Bagi VinFast, angka-angka ini adalah sinyal hijau untuk menancapkan kuku bisnis lebih dalam.
"Kami akan mengoptimalkan semua potensi pasar yang ada. Mobil listrik bakal terus tumbuh dan VinFast harus jadi bagian dari pertumbuhan tersebut," tambahnya.














































