Muncul Perang Hybrid, Tidak Relevan Pertentangkan Sipil-Militer

4 hours ago 8

loading...

Diskusi yang diselenggarakan Partai Negoro di kawasan Tebet, Jaksel, Kamis (30/10/2025). Foto/Istimewa

JAKARTA - Pengamat militer Selamat Ginting mengatakan bahwa perang antarnegara saat ini bukan lagi perang antarinfanteri, tetapi sudah berkembang menjadi perang hybrid . Karena itu, dibutuhkan kolaborasi simbiosis antara sipil dan militer.

Dia menuturkan, perang hybrid ini melibatkan unsur politik, psikologis, ekonomi, siber, dan kebudayaan. Menurutnya, dalam perang hybrid ini batas antara sipil dan militer jadi kabur. Karena itu, perlu kolaborasi interdependensi antara sipil dan militer .

"Inilah dunia kontemporer yang betul-betul kita menyaksikan perubahan mendasar dalam peperangan, tidak lagi generasi ketiga antarinfantri tetapi generasi kelima perang hibrida," kata Selamat Ginting saat diskusi yang digelar Partai Negoro di kawasan Tebet, Jaksel, Kamis (30/10/2025).

Baca Juga: Pengamat Militer dan Intelijen: Indonesia Tengah Menghadapi Perang Hybrid

Dia menunjuk digunakannya sound horeg dalam perang Thailand lawan Kamboja beberapa waktu lalu. Dia juga memuji sistem hankamrata yang dikembangkan para pendiri bangsa, yakni TNI dan Polri sebagai kekuatan utama, sementara rakyat jadi pendukung.

Read Entire Article
Prestasi | | | |