loading...
Pesawat pengebom B-1B Lancer milik Angkatan Udara AS lepas landas dalam misi penyerangan terhadap kamp pelatihan al Qaeda dan instalasi militer rezim Taliban di Afghanistan pada 7 Oktober 2001, selama Operasi Enduring Freedom. Foto/Departemen Pertahanan A
WASHINGTON - Pangkalan udara yang mungkin digunakan Amerika Serikat (AS) jika memutuskan mengebom fasilitas nuklir Iran adalah sepetak pulau kecil di Samudra Hindia yang jarang dikaitkan dengan Timur Tengah.
Meski demikian, pangkalan itu telah digunakan AS selama beberapa dekade untuk memproyeksikan kekuatan militer di kawasan tersebut.
Sepanjang pekan ini, AS telah mengumpulkan pesawat pengebom B-2, pesawat siluman yang digunakan untuk serangan presisi yang dapat menghindari sistem pertahanan udara, di Diego Garcia.
Itu adalah satu pulau yang berjarak sekitar 700 kilometer selatan Maladewa, yang merupakan rumah bagi pangkalan militer gabungan AS-Inggris.
Militer AS mengonfirmasi awal pekan ini mereka telah mengerahkan pesawat pengebom B-2 ke pulau tersebut.
Informasi satelit sumber terbuka yang disediakan Planet Labs awal pekan ini menunjukkan tiga pesawat pengebom B-2 di pangkalan AS.
Pada hari Jumat (28/3/2025), akun sumber terbuka lainnya membagikan citra yang menunjukkan ada lima pesawat pengebom B-2 di pangkalan tersebut.
Diego Garcia adalah bagian dari kepulauan Chagos di Samudra Hindia. Jejak AS di sana dapat ditelusuri kembali ke hari-hari terakhir Kekaisaran Inggris.
Pada tahun 1960-an, Inggris menarik diri dari koloninya tetapi ingin mempertahankan beberapa bagian strategis di peta agar tetap menjadi kekuatan di panggung dunia.
Di Mediterania Timur, mereka membangun pangkalan di Siprus. Di Samudra Hindia, mereka menekan Mauritius, bekas koloni Inggris, untuk menjual Kepulauan Chagos hanya seharga 3 juta poundsterling.