loading...
Prof. Kamaruddin Amin saat membuka International Conference on Islam, Law, and Society (The 5th INCOILS 2025) di Yogyakarta, Jumat (21/11/2025). FOTO/IST
YOGYAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) Prof. Kamaruddin Amin mendorong Program Pascasarjana PTKIN terus berinovasi dalam upaya mencetak lulusan yang otoritatif. Tidak hanya di lingkungan akademisi dan kampus, tetapi juga melahirkan lulusan yang menjadi rujukan utama di tengah masyarakat.
"Ini tantangan bagi perguruan tinggi keagamaan Islam, untuk menjadi otoritas keagamaan di tengah masyarakat, dan pasca sarjana menjadi komunitas paling tinggi di kampus, bagaimana bisa mencereaate kondisi, dimana para alumni tidak hanya otoritatif secara kelembagaan, tetapi juga menjadi rujukan utama di tengah masyarakat," kata Prof. Kamaruddin Amin saat membuka International Conference on Islam, Law, and Society (The 5th INCOILS 2025) di Yogyakarta, Jumat (21/11/2025).
Kegiatan yang digelar Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam bersama Forum Direktur Pascasarjana (FORDIPAS) PTKIN mengangkat tema besar "Religion, Law, and Environmental Sustainability".
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Arskal Salim menyampaikan senada. Ia mendorong Pascasarjana PTKIN terus berinovasi seiring tradisi keilmuan Islam yang berkembang mengikuti arus kehidupan. "Hal ini menuntut adanya prinsip etika, metode hukum, dan kearifan kolektif untuk merespons," kata Prof Arskal.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Prof Sahiron Syamsudin menuturkan, konferensi internasional dapat dimanfaatkan sebagai jembatan dalam pengembangan keilmuan, khususnya keagamaan Islam yang kini telah ditopang oleh ribuan profesor.















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347269/original/005202300_1757664481-Depositphotos_684200838_XL.jpg)































