loading...
Agincourt Resources pengelola tambang emas martabe, buka suara menanggapi tudingan yang mengaitkan aktivitas pertambangan dengan bencana longsor dan banjir bandang yang melanda wilayah Tapanuli Selatan. Foto/Dok
JAKARTA - PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola tambang emas martabe , buka suara menanggapi tudingan yang mengaitkan aktivitas pertambangan dengan bencana longsor dan banjir bandang yang melanda wilayah Tapanuli Selatan, termasuk Desa Garoga. Perusahaan menilai tuduhan tersebut prematur dan tidak berdasarkan kajian komprehensif.
Dalam keterangan resminya, Sabtu (6/12/2025) PTAR menegaskan bahwa bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di sejumlah wilayah dapat dijelaskan melalui faktor cuaca ekstrem. Siklon Senyar disebut memicu hujan dengan intensitas sangat tinggi yang melanda sebagian besar Sumatera bagian utara, termasuk kawasan Hutan Batang Toru.
Perusahaan menyebut curah hujan tersebut merupakan salah satu yang tertinggi dalam 50 tahun terakhir, menyebabkan aliran Sungai Garoga tidak mampu menahan laju air dan material yang terbawa. Baca Juga: Operasional 3 Perusahaan Terkait Banjir Sumatera Disetop, Ada Tambang Emas?
"Hujan dengan volume luar biasa tersebut jatuh merata di seluruh Sumatera bagian utara termasuk kawasan Hutan Batang Toru, sebuah kawasan hulu dari sungai-sungai utama yang mengalir di Kecamatan Batang Toru, seperti Sungai (Aek) Garoga, Aek Pahu, dan Sungai Batang Toru," jelas PTAR.














































