Perang Kamboja dan Thailand Pecah, Mata Uang Baht Terpukul

1 month ago 22

loading...

Tentara Kamboja mengisi ulang peluncur roket ganda BM-21 di provinsi Preah Vihear. Foto/india today

BANGKOK - Mata uang Baht Thailand melemah setelah menyentuh level tertinggi dalam lebih dari tiga tahun terakhir akibat meningkatnya konflik dengan negara tetangganya, Kamboja. Mata uang itu melemah 0,3% menjadi 32,29 per dolar Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis (24/7/2025) setelah menyentuh 32,11 sebelumnya, level terkuat sejak Februari 2022.

Indeks Bursa Efek Thailand (SET) merosot sekitar 1%. Baht telah melonjak lebih dari 6% tahun ini karena meningkatnya optimisme atas negosiasi perdagangan, kembalinya arus masuk saham asing, dan harga emas yang mendekati rekor tertinggi.

Jet tempur Thailand menyerang dua pos militer Kamboja di dekat perbatasan yang disengketakan pada hari Kamis, sementara pasukan bentrok di beberapa lokasi dalam eskalasi ketegangan antara kedua negara.

“Eskalasi konflik perbatasan memberi investor alasan untuk membukukan keuntungan setelah baht Thailand menguat,” ujar Lloyd Chan, ahli strategi mata uang di MUFG Bank.

Konflik tersebut dapat menghentikan reli baht tahun ini. Sentimen menguat sebelumnya setelah Menteri Keuangan Pichai Chunhavajira mengatakan pada hari Selasa bahwa negara tersebut hampir mencapai kesepakatan dengan AS untuk menurunkan tarif yang terancam sebesar 36% atas barang-barangnya sebelum batas waktu 1 Agustus dan memperkirakan tarif yang lebih mendekati negara-negara tetangga.

Read Entire Article
Prestasi | | | |