loading...
Fisioterapi dan ortopedi memiliki perbedaan yang cukup mendasar dalam tujuan, pendekatan, dan metode pengobatannya. Foto/upk.kemkes.go.id.
JAKARTA - Perbedaan fisioterapis dan dokter ortopedi akan diulas pada artikel berikut ini. Kedua profesi ini banyak ditemui pada pasien yang mengalami cedera pada tulang, otot, sendi, atau ligamen maupun kondisi medis seperti arthritis dan multiple sclerosis.
Padahal, meski sama-sama berfokus pada sistem muskuloskeletal (tulang, otot, sendi, dan saraf), fisioterapi dan ortopedi memiliki perbedaan yang cukup mendasar dalam tujuan, pendekatan, dan metode pengobatannya.
Apa Itu Fisioterapi?
Fisioterapi atau physical therapy adalah metode pengobatan non-bedah yang bertujuan untuk memulihkan fungsi gerak tubuh, mengurangi nyeri, serta meningkatkan kekuatan dan keseimbangan pasien, dikutip dari situs Hexa Health.
Baca juga: Pendidikan Fisioterapis Timnas Indonesia U-17 Enggar Puridyasmoro, Alumnus UMS!
Terapi ini dilakukan melalui latihan fisik, teknik manual, terapi panas atau listrik, hingga penggunaan alat bantu rehabilitasi.
Fisioterapi banyak digunakan untuk membantu pemulihan setelah cedera olahraga, pascaoperasi, atau penyakit yang memengaruhi kemampuan gerak seperti osteoartritis, stroke, atau bursitis.
















































