loading...
Di balik kerusakan fisik kebun di kawasan Java Coffee Estate (JCE), yang paling merasakan dampaknya adalah warga sekitar yang kehilangan sumber penghidupan. FOTO/IST
BONDOWOSO - Lahan kopi milik negara di kawasan Java Coffee Estate (JCE), Kali Gedang, Bondowoso, Jawa Timur, kembali dirusak oleh orang tak dikenal. Perusakan sudah tiga kali terjadi dalam waktu yang belum genap satu tahun.
Di balik kerusakan fisik kebun, yang paling merasakan dampaknya adalah warga sekitar yang kehilangan sumber penghidupan. Mereka yang setiap hari menggantungkan hidup dari aktivitas panen dan pengelolaan kebun, kini terpaksa menganggur. Tanaman kopi yang semestinya dipanen, tiba-tiba ditebang dan dirusak, membuat ratusan keluarga kehilangan penghasilan.
"Kami hidup dari kebun. Kalau kebun dirusak begini, kami kehilangan pekerjaan," ujar Suryani, pemetik kopi yang sehari-hari bekerja di JCE Kali Gedang, dalam keterangan tertulis dikutip, Rabu (15/10/2025).
Kepala Desa Kali Gedang, Sukarto, mengungkapkan keresahan yang sama. Baginya, perusakan ini bukan hanya perkara aset negara, tetapi soal keberlangsungan hidup warga. Kerusakan tidak hanya menimpa perusahaan, tapi juga masyarakat.
"Banyak warga menggantungkan hidup dari kebun. Kami harap aparat segera menindaklanjuti laporan yang ada," ujarnya.
Sorotan keras juga datang dari Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI Nashim Khan mendesak agar aparat hukum tidak tinggal diam melihat situasi ini berulang. Menurutnya, perusakan bukan sekadar soal pohon yang ditebang, tapi soal keadilan yang belum hadir."Kalau dibiarkan, ini bisa menimbulkan gejolak," kata Nashim.
Ia menegaskan, penegakan hukum harus berjalan tanpa pandang bulu. Dalam berbagai konflik agraria di Indonesia, keengganan bertindak justru menjadi sumber masalah baru. Negara harus hadir bukan hanya untuk menjaga stabilitas, tetapi juga melindungi yang lemah.