loading...
Presiden Iran Masoud Pezeshkian tegaskan kepada Majelis Umum PBB bahwa negaranya tidak sedang berupaya mengembangkan senjata nuklir. Foto/UN Photo/Loey Felipe
NEW YORK - Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan kepada Majelis Umum PBB bahwa negaranya tidak sedang berupaya mengembangkan senjata nuklir. Penegasan ini disampaikan setelah situs-situs nuklir negara Islam itu diserang Israel dan Amerika Serikat (AS) pada Juni lalu, dan setelah dijatuhi sanksi oleh negara-negara Eropa.
"Dengan ini saya menyatakan sekali lagi di hadapan majelis ini bahwa Iran tidak pernah dan tidak akan pernah berupaya membangun bom nuklir," ujar Pezeshkian dalam pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB pada hari Rabu.
"Yang mengganggu perdamaian dan stabilitas di kawasan ini adalah Israel, tetapi Iranlah yang dihukum," ujarnya, seperti dikutip France24, Kamis (25/9/2025).
Baca Juga: TV Israel: Mossad Kerahkan 100 Agen ke Iran untuk Lumpuhkan Peluncur Rudal
Iran telah lama menegaskan bahwa mereka tidak sedang berupaya mengembangkan senjata nuklir, merujuk pada fatwa Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Badan intelijen AS juga belum menyimpulkan bahwa negara tersebut telah memutuskan untuk membangun senjata nuklir.
Namun, Israel, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa telah lama skeptis karena kemajuan teknologi nuklir negara tersebut, dan meyakini bahwa Iran dapat segera mengembangkan bom jika memang berniat.
Inggris, Prancis, dan Jerman telah bergerak untuk menerapkan kembali sanksi PBB yang telah ditangguhkan berdasarkan kesepakatan nuklir 2015 yang dinegosiasikan oleh Amerika Serikat dan kemudian dibatalkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Sanksi tersebut akan mulai berlaku pada hari Sabtu. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi bertemu pada hari Selasa dengan para koleganya dari Eropa, tanpa hasil yang jelas selain kesepakatan untuk melanjutkan perundingan.