loading...
Sejumlah orang tua murid di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengeluhkan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMA Negeri 1 Rangkasbitung. Foto/Fariz Abdullah
LEBAK - Sejumlah orang tua murid di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengeluhkan Sistem Penerimaan Murid Baru ( SPMB ) di SMA Negeri 1 Rangkasbitung. Mereka kecewa lantaran prosesnya diduga terdapat kecurangan.
K salah satu orang tua murid yang sempat mendaftarkan anaknya ke SMAN 1 Rangkasbitung menceritakan bahwa mulanya sang anak mendaftar melalui jalur domisili dengan jarak yang tercantum hanya 104 meter dan nilai rata-rata rapot 83.
Pada pendaftaran awal, anak dari K lancar hingga menunjukkan posisi rangking sementara dari kuota yang tercantum sebanyak 63 orang. Hingga beberapa hari kemudian anak K pun terdepak dan mendapatkan keterangan belum diterima.
Baca juga: Waka DPRD Banten Diduga Titip Daftar Calon Siswa SMA, Wamendikdasmen: Tidak Ada Jalur Rekomendasi!
"Yaudah tuh akhirnya kita daftarkan ke sekolah lain. Alhamdulillah aman,"kata K saat dihubungi, Selasa (1/7/2025).
Di situ, dia tak mempermasalahkan proses SPMB. Namun, hingga pengumuman tiba emosi K memuncak lantaran secara tiba-tiba nilai rata-rata terendah yang muncul dalam website adalah 79 dengan jumlah kuota juga yang mendadak bertambah.