loading...
Porsche adalah salah satu pabrikan yang terdampak, dengan penjualan turun drastis di 2025. Foto: ist
EROPA - Selama puluhan tahun, para raksasa otomotif Eropa—Porsche, BMW, Mercedes-Benz—menjadi raja-raja tak terbantahkan, mendikte tren dengan rekayasa presisi, gengsi, dan tentu saja, harga yang selangit.
Namun kini, pesta itu telah berakhir. Musik telah berhenti, dan para raja tengah menghadapi kenyataan pahit.
"Pesta yang telah kita rayakan di industri otomotif selama beberapa dekade telah berakhir dalam bentuknya saat ini. Sekarang semua tentang reorientasi," ucap Oliver Blume, CEO Volkswagen dan Porsche, dalam sebuah pernyataan yang terdengar seperti sebuah pengakuan kekalahan.
Penyebab dari kiamat kecil ini adalah sebuah gempuran dahsyat yang datang dari Timur: gelombang mobil listrik asal China yang tak hanya canggih, tetapi juga ditawarkan dengan harga yang mustahil untuk dilawan.
Darah di Lantai Showroom
Ini bukan lagi sekadar ancaman; ini adalah pertumpahan darah di atas lantai-lantai showroom. Bukti paling nyata datang dari Porsche, merek yang selama ini menjadi simbol status dan impian.
Penjualan mereka di pasar krusial China anjlok sebesar 27,9 persen pada paruh pertama tahun 2025. Para pelanggan setia mereka kini berbondong-bondong beralih ke merek-merek lokal China yang lebih terjangkau.