loading...
Wasekjen PBNU Nur Hidayat memberikan klarifikasi terkait polemik Surat Edaran PBNU tentang pemberhentian Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang disebut tidak sah lantaran belum distempel digital. Foto/Felldy Utama
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Nur Hidayat memberikan klarifikasi terkait polemik Surat Edaran PBNU tentang pemberhentian Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang disebut tidak sah lantaran belum distempel digital. Nur Hidayat menjelaskan, pada Rabu, 26 November 2025, beredar Surat Edaran PBNU Nomor 4785 tertanggal 25 November 2025 M tentang Tindak Lanjut Keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU.
Surat tersebut ditandatangani KH Afifuddin Muhajir (Wakil Rais Aam) dan KH Ahmad Tajul Mafakhir (Katib Syuriyah), yang pada intinya menyatakan KH Yahya Cholil Staquf tidak lagi berstatus sebagai Ketua Umum PBNU terhitung mulai 26 November 2025 pukul 00.45 WIB berdasarkan sistem Digdaya Persuratan.
“Surat Edaran 4785 itu adalah tindak lanjut resmi dari keputusan Rapat Harian Syuriyah. Di situ ditegaskan bahwa per 26 November 2025 pukul 00.45, KH Yahya Cholil Staquf tidak lagi menjabat Ketua Umum PBNU," kata Nur Hidayat, Kamis (27/11/2025).
Baca juga: Khatib Syuriyah PBNU Pastikan Surat Edaran Pemberhentian Gus Yahya Benar dan Sah















































