Sepak Terjang Sri Mulyani Sang Ekonom Sejati, dari Menteri Keuangan hingga Direktur Bank Dunia

1 week ago 6

Fimela.com, Jakarta Sri Mulyani Indrawati telah menjadi wajah penggerak ekonomi Indonesia selama bertahun-tahun. Ia dan ekonomi seolah menjadi dua hal yang terpisahkan. Keahliannya di bidang ekonomi membawanya pada banyak prestasi sekaligus inspirasi bagi banyak perempuan di Indonesia. Yang paling jelas terlihat adalah Sri Mulyani menjadi menteri keuangan terlama di Indonesia.

Selama hampir 14 tahun, Sri Mulyani menjadi menteri keuangan di tiga era kepimpinan presiden yang berbeda. Dimulai sejak masa pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono pada periode 2005-2010, disambung pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo pada periode 2016-2019 dan periode 2019-2024. Terakhir, di masa pemerintahan Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto pada 2024-2025.

Namun Presiden RI Prabowo Subianto melakukan perombakan atau reshuffle sejumlah menteri di Kabinet Merah putih pada Senin (8/9/2025). Terdapat lima kementerian yang diubah kepemimpinannya, salah satunya mengganti Kementerian Keuangan yang dipimpin Sri Mulyani dengan Purbaya Yudhi Sadewa. Apakah ini akan menjadi akhir dari karier Sri Mulyani di bidang ekonomi?

Kabar digantinya Sri Mulyani sebagai menteri keuangan menjadi sorotan tersendiri, bahkan sejumlah media internasional.

"Sri Mulyani dikenal sebagai salah satu menteri keuangan dengan masa jabatan terlama di Indonesia, bekerja di bawah tiga presiden, serta menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Indonesia. Ia dipuji atas reformasi sistem perpajakan dan kebijakan fiskal yang membantu Indonesia melewati COVID-19 hingga krisis keuangan global," tulis Reuters.

Kiprah di pemerintahan hingga dunia

Digantinya Sri Mulyani sebagai menteri keuangan turut memberikan dampak pada harga saham yang anjlok pada Senin (8/9/2025) sore. Ini menjadi salah satu bukti bahwa Sri Mulyani memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Pasalnya, Sri Mulyani memiliki latar belakang yang cukup mumpuni di bidang ekonomi.

Perempuan kelahiran 26 Agustus 1962 itu memulai perjalanannya sebagai seorang ekonom dengan menyelesaikan pendidikan S1 sebagai sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia pada 1986. Ia pun melanjutkan pendidikannya di University of Illionis Ubrana Champaign, Amerika Serikat dan lulus sebagai Master of Science of Policy Economics. Tak berhenti di S2, Sri Mulyani mengukuhkan kepiawaiannya di bidang ekonomi dengan meraih gelar Ph.D of Economics pada 1992.

Prestasi gemilang Sri Mulyani di pendidikan ekonomi membawa kiprahnya sebagai ekonom menjadi jauh lebih tinggi. Ia menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada Mei 1998. Kemudian di 2002, ia terpilih sebagai Executive Director Dana Moneter Internasional IMF yang mewakili 12 negara di Asia Tenggara. Setelah itu, Sri Mulyani mulai masuk ke pemerintahan dengan menjabat sebagai menteri keuangan di era pemerintahan Presiden SBY pada 2005 menggantikan Jusuf Anwar.

Penghargaan sebagai ekonom

Ia pun pernah dilantik sebagai Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian). Menggantikan Menko Perekonomian Boediono yang dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia. Di Juni 2010, Sri Mulyani terbang ke Amerika Serikat lantaran dipilih menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia.

Namun di 2014, Sri Mulyani pulang ke Indonesia atas panggilan Presiden Joko Widodo. Pengalamannya bekerja di Bank Dunia menjadi bekal tambahan dan pengalaman untuk kembali menjabat sebagai menteri keuangan di Indonesia. Sejak saat itulah, title menteri keuangan sangat melekat dengan Sri Mulyani hingga Presiden Prabowo Subianto menggantinya di reshuffle kabinet yang baru saja dilakukan.

Selama menjadi seorang ekonomi, prestasi Sri Mulyani tidak hanya tercetak di ranah pemerintahan. Ia pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia pada 2016 oleh Emerging Markets di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Selain itu, ia juga terpilih sebagai perempuan paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes pada 2008. Sementara itu, majalah Globe Asia pada Oktober 2007 juga menobatkan nama Sri Mulyani sebagai perempuan paling berpengaruh kedua di Indonesia.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Prestasi | | | |