loading...
PLN EPI merilis aplikasi marketplace biomassa untuk memperkuat pasokan cofiring pembangkit listrik. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) merilis aplikasi marketplace biomassa untuk memperkuat pasokan cofiring pembangkit listrik, dimulai dari PLTU Adipala (660 MW, supercritical). Platform ini menghubungkan Petani/Kelompok Tani, BUMDes, Koperasi, dan agregator dengan kebutuhan bahan bakar pembangkit secara terukur mulai dari volume, mutu, hingga logistik.
Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN (Persero) Rizal Calvary Marimbo menegaskan bahwa cofiring merupakan jembatan penting menuju dekarbonisasi pembangkit eksisting.
"Kuncinya ada pada kepastian pasokan, standardisasi kualitas, dan efisiensi logistik. Dengan marketplace, mismatch kualitas bisa ditekan, partisipasi lokal meningkat, dan operasi pembangkit menjadi lebih andal dalam mendukung penurunan emisi serta mendorong ekonomi sirkular di tingkat akar rumput," ujarnya melalui keterangan pers, Rabu (12/11/2025).
Baca Juga: Tumbuh 107%, PLN EPI Raih Laba Rp2,24 Triliun Sepanjang 2024
Di sisi hulu pasokan, Direktur Biomassa PLN EPI Hokkop Situngkir menjelaskan bahwa platform ini memiliki fitur inti berupa registrasi pemasok, penawaran harga/volume, quality gate di hub, serta tracking pengiriman hingga proses penerimaan di pembangkit. Skema digital ini, imbuh dia, disiapkan untuk direplikasi di pembangkit-pembangkit lain di jaringan PLN.
"Melalui skema hub–sub hub–main hub membuat suplai lebih transparan dan terstandar. Tidak semua material hayati layak bakar karena itu kriteria mutu diseragamkan agar mendekati spesifikasi batu bara, sehingga faktor kapasitas pembangkit tetap terjaga," jelasnya.
















































