Tagar Indonesia Gelap Trending di Medsos, Begini Respons PSI

4 hours ago 3

loading...

Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman. Foto/Istimewa

JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merespons tanda pagar (tagar) Indonesia Gelap yang trending topic di media sosial beberapa hari lalu. PSI mengajak semua pihak untuk bicara dengan data dalam memotret keadaan.

“Di luar sana, sejumlah orang bicara soal #IndonesiaGelap. Mereka bicara berdasarkan apa? Berdasarkan data? Kami sangat ragu. Karena, kalau berangkat dari data, Indonesia sangat cerah,” kata Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman dalam keterangan tertulis, Senin (24/2/2025).

Dia memberikan contoh, pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar di 5 persen. Sementara, banyak negara lain hanya mampu membukukan pertumbuhan sebesar 2,5 persen sampai 3,5 persen.

Baca Juga

 Harus Segera Kita Carikan Solusi

"Pertumbuhan 5 persen itu masih jauh lebih tinggi dari banyak negara. Kita tahu, pertumbuhan ekonomi yang tinggi menunjukkan iklim berbisnis dan tingkat penyerapan tenaga kerja yang bagus,” ujar Andy.

Dia menambahkan, data juga menunjukkan bahwa inflasi sangat terkendali dalam rentang 1,5 persen hingga 3,5 persen, sehingga daya beli masyarakat tidak terganggu. “Januari kemarin bahkan kita mengalami deflasi sebesar 0,76 persen. Ini capaian terbesar dalam 25 tahun terakhir,” katanya.

Dia melanjutkan, data lain menurut laporan IMF, perekonomian Indonesia kini menempati peringkat ke-8 dunia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB). Dengan PDB USD 4,66 triliun (sekitar Rp 75,4 kuadriliun), Indonesia melampaui negara-negara seperti Prancis dan Inggris.

“Pencapaian ini merefleksikan bahwa Indonesia tetap mantap melaju di tengah situasi global yang dinamis, menjadikan kita sebagai salah satu sentral perekonomian di Asia dan dunia. Jadi di mana gelapnya? Ayo kita bicara dengan data,” pungkasnya.

(rca)

Read Entire Article
Prestasi | | | |