Tidak Ada Kompromi Soal Wilayah setelah Putin Bertemu Utusan Trump

3 hours ago 4

loading...

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu Utusan AS Steve Witkoff di Moskow, Rusia. Foto/sputnik

MOSKOW - "Tidak ada kompromi" yang dicapai terkait isu krusial kendali atas wilayah Ukraina untuk mengakhiri perang Moskow. Pernyataan itu diungkap seorang pejabat Rusia, setelah perundingan antara pejabat senior Amerika Serikat (AS) dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow.

Utusan khusus Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, dan menantunya, Jared Kushner, bertemu Putin di ibu kota Rusia pada hari Selasa (2/12/2025), di tengah upaya Amerika Serikat menengahi penghentian perang paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II.

Diskusi berlangsung hampir lima jam dan berakhir setelah tengah malam. "Sejauh ini, kami belum menemukan kompromi, tetapi beberapa solusi Amerika dapat didiskusikan," ujar ajudan senior Kremlin, Yury Ushakov, yang menghadiri pertemuan tersebut.

Meskipun Ushakov menggambarkan percakapan tersebut sebagai "sangat bermanfaat dan konstruktif", ia menekankan, "Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan baik di Washington maupun di Moskow."

Delegasi AS telah melakukan perjalanan ke ibu kota Rusia untuk membahas rencana perdamaian, yang telah diperbarui Washington sejak draf 28 poin yang bocor sebelumnya dikritik keras oleh Ukraina dan sekutunya karena dianggap lebih memihak Rusia.

Kremlin mengecam proposal balasan Kiev dan Eropa, dengan Putin berulang kali mengatakan hal itu "tidak dapat diterima" oleh negaranya.

Menjelang pertemuannya dengan para pejabat AS, pemimpin Rusia menyampaikan pernyataan yang bernada agresif di forum investasi, di mana ia mengklaim negaranya siap berperang melawan Eropa.

"Mereka berada di pihak yang berperang," klaim Putin, merujuk pada sekutu Ukraina di Eropa. "Kita dapat dengan jelas melihat semua perubahan ini hanya bertujuan untuk satu hal: memblokir seluruh proses perdamaian, untuk mengajukan tuntutan yang sama sekali tidak dapat diterima oleh Rusia," tegas dia.

Pria berusia 73 tahun itu juga mengatakan Rusia akan meningkatkan serangan terhadap pelabuhan dan kapal Ukraina, serta kapal tanker yang mendukung Kiev, menyusul serangan terhadap kapal-kapal yang membawa minyak Rusia di lepas pantai Turki.

Read Entire Article
Prestasi | | | |