loading...
Presiden AS Donald Trump. Foto/cbs news
TEHERAN - Meskipun Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bereaksi marah terhadap pelanggaran gencatan senjata Israel dengan Iran, kemungkinan tidak akan ada dampak apa pun karena Trump sendiri adalah "bagian dari perang ini". Pendapat itu diungkap koresponden perang veteran Elijah J. Magnier kepada Sputnik.
“Trump adalah orang pertama yang menggunakan tipu muslihat terhadap Iran untuk menyerukan perundingan nuklir, sementara ia kemudian memberikan lampu hijau kepada Netanyahu untuk memulai perang, belum lagi mengirim pesawat AS untuk mengebom Iran,” papar Magnier.
“Sekarang, Trump berusaha terlihat seperti orang baik yang menghentikan perang yang telah ia berikan lampu hijau kepada Israel untuk dimulai," ujar dia.
Meskipun Netanyahu berpura-pura, AS memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap Israel karena Israel dapat memulai perang sendiri tetapi tidak dapat mengakhirinya.
"Bahkan terhadap aktor non-negara seperti Hamas atau Hizbullah, Israel berteriak meminta dukungan dari Amerika Serikat," papar Magnier.
Meskipun Israel dan Iran tampak tenang dan bersedia berhenti berperang, ini lebih tampak seperti babak baru konflik ini daripada perdamaian.