Trump Minta Akses Penuh Mineral Kritis RI saat Negosiasi Tarif, Bahlil: Masih Omon-Omon

2 months ago 29

loading...

Bahlil menjelaskan, permintaan akan akses mineral kritis di Indonesia merupakan bagian dari kesepakatan negosiasi tarif resiprokal Trump. Foto/Dok

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengaku, saat ini pihaknya masih dalam tahap negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) perihal negosiasi tarif resiprokal Trump untuk mengakses mineral kritis di Indonesia.Bahlil menjelaskan, permintaan akan akses mineral kritis di Indonesia merupakan bagian dari kesepakatan negosiasi tarif.

Diketahui tarif Indonesia hasil negosiasi mengalami penurunan dari sebelumnya 32% menjadi 19% ditambah beberapa syarat yang diajukan oleh Amerika."Masih omon-omon. Masih loby-loby (permintaan akses AS terhadap mineral kritis di Indonesia," ujar Bahlil dalam konferensi pers Capaian Kinerja Sektor ESDM Semester I 2025 di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025).

Baca Juga: Daftar Lengkap 12 Poin Kesepakatan Negosiasi Tarif Resiprokal Antara AS dan Indonesia

Bahlil menjelaskan, hilirisasi mineral di Indonesia bersifat terbuka dan memberikan perlakuan yang sama untuk semua negara. Sehingga menurutnya tidak ada pemberlakuan khusus untuk mengelola mineral-mineral kritis di Indonesia, termasuk Amerika Serikat.

"Hilirisasi ini diberikan kesempatan kepada semua negara equal treatment untuk diberikan kesempatan, mau China, mau Jepang, mau Amerika, mau apa namanya? Eropa, semuanya sama. Kita akan mengurus mereka, kita akan berikan kesempatan yang sama. Jadi nggak ada perlakuan khusus," tambahnya.

Read Entire Article
Prestasi | | | |