loading...
Warga tinggal di antara puing di Gaza. Foto/anadolu
ANKARA - Ekspektasi utama Turki dari rencana pembentukan pasukan stabilisasi internasional (ISF) di Gaza adalah jaminan bahwa gencatan senjata yang rapuh ini akan bertahan. Kementerian Pertahanan Turki menegaskan hal itu pada Kamis (13/11/2025).
Anggota NATO tersebut merupakan salah satu kritikus paling vokal terhadap perang Israel di Gaza, menyebutnya sebagai genosida.
Turki telah muncul sebagai pemain penting dan mediator dalam upaya gencatan senjata, menyuarakan keinginan bergabung dengan ISF meskipun Israel berulang kali menolak.
Dalam pengarahan di Ankara, Kementerian Pertahanan juga mengatakan Turki meyakini Pusat Koordinasi Sipil-Militer yang dipimpin AS harus memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza sesuai dengan hukum internasional.
Pembentukan ISF termasuk dalam rencana gencatan senjata Trump, yang menugaskannya untuk menjaga keamanan di Gaza.














































