loading...
Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Saputra Hasibuan. Foto/Dok SindoNews
JAKARTA - Gerakan warga jaga warga yang mengemuka pascakerusuhan 28-30 Agustus 2025 bukan sekadar upaya spontan menjaga keamanan lingkungan . Lebih dari itu, inisiatif ini mencerminkan kebangkitan gotong royong sebagai pilar ketahanan sosial masyarakat.
Kehadiran warga yang rela berjaga malam, memperkuat komunikasi antar-RT/RW, hingga memanfaatkan grup digital untuk saling berbagi informasi, menjadi penanda bahwa rasa aman bisa dibangun dari, oleh, dan untuk warga.
Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Saputra Hasibuan menganggap gerakan ini adalah bentuk nyata dari kearifan lokal yang telah berakar lama di masyarakat Indonesia. Misalnya, kehadiran Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) bukan hanya kohesi sosial, tapi tempat untuk ruang interaksi dan kreasi antarwarga.
Baca juga: Presiden Prabowo Ingatkan Pentingnya Warga Jaga Warga
"Gerakan warga jaga warga ini adalah ekspresi solidaritas, bukan sekadar antisipasi keamanan. Ketika masyarakat terlibat secara aktif dan kolektif, mereka bukan hanya menjaga lingkungan fisik, tetapi juga menjaga keutuhan sosialnya," ujarnya, Selasa (9/9/2025).