Utusan Khusus Presiden Resmikan Paviliun Indonesia di COP30 Belm

1 hour ago 3

loading...

Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim S Djojohadikusumo meresmikan Paviliun Indonesia di Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belém, Brasil. Foto/Dok. SindoNews

BELEM - Pemerintah Indonesia meresmikan Paviliun Indonesia di Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belém, Brasil. Peresmian dilakukan Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim S Djojohadikusumo , ditandai dengan pemotongan tumpeng khas Indonesia sebagai simbol rasa syukur dan persatuan.

Potongan tumpeng pertama diserahkan kepada Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq. Hadir dalam acara tersebut Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki, Duta Besar RI untuk Federasi Brasil Edi Yusup, serta perwakilan berbagai negara, organisasi internasional, dan sektor non-negara. Baca juga: Indonesia Tegaskan Komitmen Iklim dan Dukung Penuh Inisiatif Brasil untuk Konservasi Hutan Tropis

Dalam sambutannya, Hashim mengatakan, Paviliun Indonesia menjadi sarana soft diplomacy yang memperkuat diplomasi resmi Indonesia di forum global. “Paviliun ini bukan sekadar pameran, tetapi ruang di mana ide bertemu aksi, dan kolaborasi mengubah ambisi menjadi tindakan nyata,” katanya.

Hashim menegaskan bahwa Indonesia hadir di COP30 dengan prinsip keadilan, tanggung jawab bersama namun berbeda, dan kemampuan masing-masing negara. Juga komitmen untuk menjembatani ambisi global dengan implementasi nyata.

Indonesia terus memperkuat ambisi iklimnya melalui Second NDC yang disampaikan pada Oktober 2025, dengan target baru menuju Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat. Selain itu, dua regulasi penting baru, Perpres No. 109/2025 tentang Waste-to-Energy dan Perpres No 110/2025 tentang Nilai Ekonomi Karbon.

Hal ini menandai lahirnya ekosistem karbon nasional berintegritas tinggi, terbuka bagi partisipasi global dan berpotensi memobilisasi pendanaan hingga USD7,7 miliar per tahun. “Indonesia bertekad menjadi pusat global bagi pasar karbon berintegritas tinggi yang menciptakan dampak nyata, lapangan kerja hijau, dan ketahanan masyarakat,” ujarnya. Baca juga: Indonesia Butuh Rp3.500 Triliun Danai Mitigasi Perubahan Iklim, APBN Hanya Sanggup 15%

Paviliun Indonesia di COP30 menjadi wadah kolaborasi lintas sektor, pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat sipil, dan generasi muda, untuk memperkuat kemitraan dan menampilkan inovasi iklim Indonesia di panggung dunia.

(poe)

Read Entire Article
Prestasi | | | |