loading...
Bangunan Ukraina hancur dirudal Rusia. Wapres AS JD Vance anggap Ukraina menang perang atas Rusia adalah fantasi. Foto/X/@ZelenskyyUa
WASHINGTON - Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat (AS) JD Vance membela rencana Washington untuk menyelesaikan perang Rusia-Ukraina. Alasannya, para penentangnya keliru karena menganggap peningkatan tekanan terhadap Rusia dapat mengubah situasi di medan perang.
Pada Jumat lalu, mantan pemimpin Senat dari Partai Republik, Mitch McConnell, mengeklaim di X bahwa proposal perdamaian yang diajukan pemerintahan Presiden Donald Trump kepada Moskow dan Kyiv awal pekan ini, merupakan "kapitulasi" dan "bencana" bagi kepentingan Amerika.
Senator Jeanne Shaheen, anggota Partai Demokrat paling senior di Komite Hubungan Luar Negeri Senat, mengatakan kepada CNN: "Ini adalah rencana [Presiden Rusia Vladimir] Putin untuk Ukraina," dan menegaskan bahwa Gedung Putih seharusnya meningkatkan sanksi sekunder terhadap mitra dagang Rusia dan memasok senjata jarak jauh ke Ukraina.
Baca Juga: Bocoran Proposal Perdamaian AS: Ukraina Harus Relakan Wilayah-wilayahnya yang Direbut Rusia
Vance menulis dalam sebuah unggahan di X pada hari Sabtu, "Setiap kritik terhadap kerangka kerja perdamaian yang sedang disusun pemerintah salah memahami kerangka kerja tersebut atau salah menyatakan beberapa realitas penting di lapangan."
"Ada fantasi bahwa jika kita memberi lebih banyak uang, lebih banyak senjata, atau lebih banyak sanksi, kemenangan sudah di depan mata," tulisnya, yang dikutip Russia Today, Minggu (23/11/2025).
Menurut Wapres Vance, perdamaian antara Moskow dan Kyiv dapat dicapai oleh orang-orang pintar yang hidup di dunia nyata. "Bukan oleh para diplomat atau politisi gagal yang hidup di dunia fantasi," ujarnya.















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347269/original/005202300_1757664481-Depositphotos_684200838_XL.jpg)































