loading...
Exxonmobil mengumumkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 2.000 karyawan sebagai bagian dari rencana restrukturisasi jangka panjang. Foto/Dok
JAKARTA - Exxonmobil mengumumkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 2.000 karyawan di seluruh dunia sebagai bagian dari rencana restrukturisasi jangka panjang. Kebijakan perampingan ini bakal mempengaruhi sekitar 3% hingga 4% dari total tenaga kerja Exxon Mobil secara global.
Dalam pernyataan resmi kepada Reuters melalui email, perusahaan raksasa energi itu menerangkan, PHK tidak menyasar lingkup kerja di AS. Sementara itu pada awal pekan kemarin, kebijakan pengurangan karyawan diumumkan oleh perusahaan minyak Kanada, Imperial Oil, yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Exxon.
Baca Juga: Minta Cabut Windfall Tax, ExxonMobil Gugat Uni Eropa
Juru bicara perusahaan mengungkapkan, perampingan yang akan dilakukan menjadi lebih luas dari yang dikonfirmasi sebelumnya. Menghadapi penurunan harga minyak mentah global karena kelompok produsen minyak OPEC+ meningkatkan produksi, perusahaan energi asal AS ini telah mengumumkan ribuan pemutusan hubungan kerja tahun ini.
Semua itu dilakukan Exxon Mobil untuk menekan biaya di tengah keuntungan yang terus berkurang. Exxon yang berbasis di Houston mengatakan, bahwa mereka bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dengan membuat karyawan bekerja dari lokasi yang sama.