loading...
Iran meluncurkan rudal generasi baru. Foto/anadolu
TEHERAN - Dua bulan setelah berakhirnya perang melawan Israel, Menteri Pertahanan (Menhan) Iran Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh mengungkapkan aspek baru dari program rudal negaranya. Dia mengatakan Iran memiliki "infrastruktur dan pabrik" pertahanan dan persenjataan di negara lain.
Iran telah lama dikenal memasok teknologi rudal kepada sekutu regionalnya, tetapi ini menandai pertama kalinya seorang komandan militer senior mengakui keberadaan pabrik senjata di luar negeri.
Nasirzadeh juga mengumumkan pergeseran prioritas militer Iran setelah perang 12 hari. Ia tidak memberikan detailnya, tetapi referensinya terhadap masalah di militer dan sistem pertahanan Garda Revolusi di awal konflik menunjukkan perubahan mungkin akan menargetkan area tersebut. Hingga perang, Iran mengandalkan produksi dalam negeri.
Nasirzadeh, yang, seperti pejabat Israel, mengklaim kemenangan dalam perang, juga menekankan pengembangan program rudal Iran.
"Jika kami tidak memiliki kemampuan rudal, pasti tidak akan ada gencatan senjata. Gencatan senjata akan terus berlanjut sampai kami menyerah," ujar dia.
Mengenai perlunya perluasan program militer Iran, ia berkata, “Di era sekarang, negara mana pun yang tidak kuat tidak diizinkan untuk hidup. Bahkan kekuatan ekonomi saja tidak akan mencapai hasil tanpa kekuatan militer.”