loading...
Indonesia memiliki 136 fakultas kedokteran yang menghasilkan sekitar 3.600 lulusan dokter spesialis per tahun. Foto/Bimbel BIC.
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menjadikan percepatan pemenuhan tenaga medis khususnya dokter spesialis dan subspesialis sebagai prioritas nasional. Kemitraan strategis antara perguruan tinggi dan rumah sakit daerah pun diperkuat.
Sebagai tindak lanjut amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, Kemdiktisaintek bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah membentuk Komite Bersama untuk menyelaraskan kebijakan pendidikan, pelayanan, dan penelitian kesehatan.
Baca juga: Beasiswa LPDP Dokter Spesialis RSPPU 2025 Dibuka Kembali, Ini Syarat dan Link Daftarnya
Komite ini melibatkan lembaga akreditasi, organisasi profesi, asosiasi institusi pendidikan, hingga rumah sakit (RS) jejaring dan Pemerintah Daerah (Pemda).
Saat ini Indonesia memiliki 136 fakultas kedokteran yang menghasilkan sekitar 3.600 lulusan dokter spesialis per tahun. Namun distribusinya masih timpang, dengan sebagian besar terkonsentrasi di Pulau Jawa.
“Ini tantangan besar yang harus diselesaikan melalui deregulasi, kebijakan afirmatif, dan kolaborasi pendanaan,” ujar Mendiktisaintek Brian Yuliarto pada Seminar Nasional HUT ke-25 Asosiasi Rumah sakit Daerah Seluruh Indonesia (Arsada), melalui siaran pers, Sabtu (29/11/2025).
Baca juga: Prabowo: Kita Kekurangan 70 Ribu Dokter Spesialis















































