loading...
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) memastikan masih melakukan impor emas dari luar negeri. FOTO/Reuters
JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) memastikan masih melakukan impor emas sekitar 30 ton dari Singapura dan Australia sepanjang tahun 2024. Langkah tersebut diambil untuk menjaga ketersediaan pasokan emas dalam negeri di tengah meningkatnya permintaan masyarakat yang tidak sebanding dengan produksi nasional.
Direktur Utama Antam Achmad Ardianto menjelaskan impor menjadi pilihan yang tak terhindarkan mengingat kapasitas produksi emas domestik masih sangat terbatas. Tambang Pongkor di Jawa Barat—yang menjadi andalan utama perusahaan—hanya mampu menghasilkan sekitar 1 ton emas per tahun, jauh di bawah kebutuhan pasar nasional.
"Kenapa Antam impor? Karena terpaksa. Kebutuhan masyarakat besar, sementara sumbernya tidak ada," ujar Ardianto dikutip Selasa (7/10).
Ia menambahkan, impor dilakukan sepenuhnya sesuai standar internasional dan prosedur resmi untuk memastikan kualitas, transparansi, serta stabilitas harga emas di pasar domestik.
"Produksi emas kita terbatas, sedangkan permintaan pasar terus meningkat. Oleh karena itu, Antam melakukan impor agar pasokan tetap tersedia bagi masyarakat," katanya.