4 Dosa Fatal Pembeli Mobil Listrik Pemula, Hyundai Kona Electric Tawarkan Solusi Baterai Lokal Anti-Cemas!

2 days ago 16

loading...

Hyundai membeberkan empat pilar krusial—dari TKDN hingga ketersediaan charging station—agar konsumen tidak terjebak euforia sesaat yang berujung penyesalan. Foto: Hyundai Indonesia

ICE BSD - Di tengah gemuruh transisi energi yang kian masif, mobil listrik (Electric Vehicle/EV) telah bermetamorfosis dari sekadar simbol status menjadi kebutuhan rasional berbiaya rendah.

Namun, euforia ini menyimpan jebakan bagi konsumen yang gegabah. PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengingatkan bahwa membeli EV memerlukan kalkulasi matang yang melampaui sekadar desain futuristik.

Dalam panduan terbarunya, Hyundai menyoroti empat pilar fundamental yang wajib diperiksa konsumen agar tidak "salah beli": lokasi produksi, kecanggihan teknologi, kepastian purna jual (aftersales), dan ekosistem pengisian daya.

Sebagai jawaban atas tantangan tersebut, All-new KONA Electric disodorkan sebagai studi kasus ideal, sebuah EV yang dibangun di atas fondasi kemandirian industri nasional.

Pilar 1: Produksi Lokal (CKD) adalah Kunci Harga & Suku Cadang

4 Dosa Fatal Pembeli Mobil Listrik Pemula, Hyundai Kona Electric Tawarkan Solusi Baterai Lokal Anti-Cemas!

Mengapa label "Made in Indonesia" begitu vital bagi EV? Hyundai menegaskan bahwa produksi secara Completely Knock Down (CKD) memberikan keuntungan strategis yang tidak dimiliki mobil impor utuh (CBU).

• Harga Kompetitif & Insentif: All-new KONA Electric mencatat sejarah sebagai EV dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tertinggi sebesar 80%, berkat penggunaan baterai produksi lokal pertama di Indonesia. Hal ini memungkinkan harga jual yang lebih rasional karena dukungan insentif pemerintah.

• Jaminan Suku Cadang: Status CKD memangkas lead time dan menjamin ketersediaan spare part di dalam negeri, menghilangkan kecemasan menunggu komponen impor berbulan-bulan saat perbaikan.

Read Entire Article
Prestasi | | | |