6 Harapan pada Calon PM Baru yang Dijuluki Wanita Besi, Salah Satunya Membawa Kembali Jepang ke Puncak

3 hours ago 4

loading...

Sanae Takaichi ingin membawa kembali Jepang ke puncak. Foto/X/@takaichi_sanae

TOKYO - Partai penguasa Jepang yang sedang berjuang kini memiliki pemimpin baru, Sanae Takaichi, seorang konservatif garis keras, yang siap menjadi perdana menteri perempuan pertama negara itu. Kemenangannya dalam pemilihan pimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) diraih setelah ia mengamankan mayoritas dalam pemungutan suara putaran kedua melawan Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi.

Taro Aso yang berusia 85 tahun, penentu kekuasaan paling berpengaruh di LDP dan mantan perdana menteri, mendukung Takaichi dan dilaporkan memengaruhi hasil pemungutan suara partai pada hari Sabtu untuk mendukungnya.

Takaichi kini diperkirakan akan menunjuk Aso, sekutu politik mantan Perdana Menteri Shinzo Abe yang dibunuh, sebagai wakil perdana menteri.

Anggota LDP berharap Takaichi dapat menghentikan kemunduran partai yang telah memerintah Jepang hampir sepanjang era pasca-Perang Dunia II.

Di bawah pimpinan partai sebelumnya sekaligus Perdana Menteri saat ini, Shigeru Ishiba, partai berkuasa LDP kehilangan mayoritas di kedua majelis parlemen akibat meningkatnya ketidakpuasan publik terhadap penurunan standar hidup dan meningkatnya imigrasi.

Pendahulu Ishiba, Fumio Kishida, yang juga berasal dari LDP, tersandung skandal donasi yang memperkuat kesan publik bahwa LDP tidak cukup peduli terhadap rakyat.

Setelah kemenangan Takaichi, pemimpin LDP yang baru berjanji untuk membangun kembali partai dengan memobilisasi seluruh generasi rakyat Jepang.

Pemungutan suara yang diharapkan untuk mengukuhkannya sebagai perdana menteri dijadwalkan pada 15 Oktober.

6 Harapan pada Calon PM Baru yang Dijuluki Wanita Besi, Salah Satunya Membawa Kembali Jepang ke Puncak

1. Fokus pada Pertumbuhan Ekonomi

Takaichi telah menjabat beberapa kali sebagai menteri Kabinet, termasuk sebagai menteri dalam negeri dan menteri keamanan ekonomi. Wanita berusia 64 tahun ini memandang dirinya sebagai pewaris politik Shinzo Abe, yang memenangkan enam pemilihan berturut-turut berkat agenda nasionalis dan kebijakan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan. Ia diharapkan untuk melanjutkan kebijakan Shinzo Abe yang pro-pasar dan visi tradisionalisnya bagi negara.

Takaichi juga mengagumi Margaret Thatcher, perdana menteri perempuan pertama Inggris, dan memandang dirinya sebagai "Wanita Besi" Jepang.

BacaJuga: 10 Prediksi Kuno yang Menjadi Kenyataan, Salah Satunya Zaman Perubahan pada 2012

2. Tetap Berpegang Teguh pada Nilai Konservatif

Namun, sikap konservatif garis kerasnya juga menuai kritik tajam dari lawan-lawannya, bahkan mantan Perdana Menteri Kishida diduga menyebutnya sebagai "Taliban Takaichi."

Read Entire Article
Prestasi | | | |