loading...
Israel larang warganya pergi ke Uni Emirat Arab. Foto/X/@MyBeauDes
DUBAI - Dewan Keamanan Nasional Israel (NSC) mempertajam peringatan perjalanan bagi warga Israel yang berkunjung dan tinggal di Uni Emirat Arab. Itu dikarenakan adanya laporan meningkatnya risiko "organisasi pejuang" melakukan serangan di Negara Teluk tersebut.
Dalam pernyataan yang diterbitkan pada hari Kamis, NSC menyebutkan meningkatnya ancaman dari "organisasi teroris (Iran, Hamas, Hizbullah, dan Jihad Global)" yang menyerang target-target Israel, yang dimotivasi oleh operasi militer Israel di Timur Tengah.
"Mereka didorong oleh motivasi yang meningkat untuk membalas dendam setelah Operasi Rising Lion, di samping hasutan anti-Israel dan pro-Palestina yang telah meningkat sejak dimulainya Operasi Pedang Besi, dan bahkan lebih lagi sebagai tanggapan atas kampanye kelaparan Hamas," katanya, menggunakan nama-nama tersebut untuk serangan militernya terhadap Iran dan Gaza, dilansir Al Jazeera.
Israel menghadapi tekanan internasional yang semakin meningkat atas krisis kelaparan yang sedang berlangsung di Gaza, yang disebabkan oleh blokade militer Israel selama berbulan-bulan terhadap bantuan yang masuk ke wilayah Palestina tersebut.
Baca Juga: Konflik Dinasti Thaksin dan Hun Sen Picu Perang 2 Negara?
Pada tahun 2020, UEA menjadi negara Arab paling terkemuka dalam 30 tahun yang menjalin hubungan formal dengan Israel di bawah perjanjian yang ditengahi Amerika Serikat yang dijuluki Kesepakatan Abraham. Komunitas Israel dan Yahudi di negara itu telah tumbuh lebih besar dan lebih terlihat dalam beberapa tahun sejak perjanjian tersebut ditandatangani.
Namun, pernyataan NSC mengatakan bahwa "pengalaman masa lalu" telah mengajarkan Israel bahwa "organisasi teroris sering memfokuskan upaya mereka di negara-negara tetangga".