Fimela.com, Jakarta Bagi anak muda yang hidup di tengah realita modern, membeli rumah bukan lagi menjadi ajang pencapaian ataupun tujuan utama ketika sudah berpenghasilan. Selain karena harga tanah dan properti yang melambung tinggi setiap tahunnya, serta gaya hidup yang semakin praktis, tinggal di apartemen dianggap lebih efisien.
Berbeda dengan generasi orang tua yang menganggap kepemilikan tanah sebagai bentuk investasi jangka panjang, generasi muda lebih memprioritaskan fleksibilitas dan aksesibilitas. Meski begitu, generasi muda tetap berinvestasi, hanya cara dan prioritas yang berbeda. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi hal ini, seperti lokasi apartemen yang strategis, biaya operasional yang lebih minim, fasilitas yang memadai, serta sistem keamanan yang terjamin karena diawasi selama 24 jam oleh cctv.
Pola pikir tersebut sering didasari oleh beberapa faktor diantaranya:
1. Prinsip You Only Live Once atau YOLO
Prinsip ini juga ikut mempengaruhi pola pikir anak muda dalam memanfaatkan kepemilikan aset. Banyak dari mereka memilih menggunakan uangnya untuk menjelajah pengalaman baru, traveling, membangun karier, atau mengembangkan diri daripada terikat pada cicilan rumah jangka panjang. Sebagian dari mereka menganggap, tolak ukur kesuksesan tidak hanya sebatas memiliki aset, melainkan soal menciptakan kualitas hidup yang seimbang antara kerja keras dan menikmati waktu.
2. Cepat Bosan dengan Sesuatu Hal
Anak muda cenderung dinamis, mereka cepat tertarik pada suatu hal. Namun di sisi lain, mereka juga cepat merasa bosan. Karakter tersebut akhirnya mempengaruhi gaya hidup khususnya dalam hal tempat tinggal. Kebanyakan apartemen menawarkan dalam bentuk sewa atau co-living, sehingga tidak mengikat secara jangka panjang.
3. Hasutan Halus yang Tak Disadari
Tanpa disadari, banyak generasi muda yang terpengaruh oleh gaya hidup dalam film, serial, dan media sosial. Scene yang ditampilkan pun menyajikan kehidupan di apartemen yang praktis dan minimalis. Apartemen digambarkan sebagai simbol kemandirian, kebebasan, dan kedekatan dengan pusat kota, membuat gaya hidup ini seolah menjadi sesuatu yang wajar, bahkan layak untuk dicita-citakan.
Menurut Sahabat Fimela, apakah fenomena ini pertanda bentuk kemunduran dari mimpi memiliki rumah atau justru pilihan hidup yang realistis? Pilihan yang kamu pilih hari ini tetap bisa membawamu menuju masa depan yang kamu inginkan.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.