loading...
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky gagal membujuk Presiden AS Donald Trump agar memasok rudal Tomahawk ke Kyiv untuk menginvasi balik Rusia. Foto/US Navy
KYIV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dilaporkan gagal membujuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agar memasok rudal Tomahawk ke Kyiv dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih pada Jumat lalu. Padahal, Washington sebelumnya memberi isyarat akan mengirim senjata andalan Pentagon itu untuk membantu Kyiv menginasi balik Moskow.
Pertemuan Trump dan Zelensky tersebut menjadi pertemuan tatap muka keempat sejak Trump kembali menjabat pada bulan Januari, dan yang kedua dalam waktu kurang dari sebulan.
Apa Itu Rudal Tomahawk?
Rudal serang darat Tomahawk, yang pertama kali digunakan dalam pertempuran pada tahun 1991, adalah rudal jelajah berpemandu jarak jauh yang biasanya diluncurkan dari laut untuk menyerang target dalam misi serangan mendalam.
Baca Juga: AS Tak Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Trump Minta Perang Segara Dihentikan
Mengutip dari The Guardian, Minggu (19/10/2025), varian Tomahawk dengan jangkauan terjauh, Blok II yang berkemampuan nuklir, mulai beroperasi pada tahun 1983 dan memiliki jangkauan hingga 1.550 mil (2.500 km). Sedangkan varian konvensional modern memiliki jangkauan 995 mil (1.600 km). Rudal ini terbang rendah ke darat dengan kecepatan 550 mil per jam.
Rudal-rudal tersebut memiliki panjang 6,1 meter, lebar sayap 2,5 meter, dan berat sekitar 1.510 kg. Harganya diperkirakan mencapai USD1,3 juta per unit.
Mengapa Ukraina Sangat Menginginkannya?
Memasok rudal Tomahawk ke Ukraina akan memperluas kemampuan serangan Kyiv secara signifikan, memungkinkannya untuk mencapai target jauh di dalam wilayah Rusia, termasuk pangkalan militer, pusat logistik, lapangan terbang, dan pusat komando yang saat ini berada di luar jangkauan, dengan amunisi yang presisi dan destruktif.