Awardee Beasiswa TELADAN Ciptakan BakubantuSulut.org untuk Donasi Berbasis Data

3 weeks ago 21

loading...

Krisan (paling kanan belakang) bersama rekan Bakubantusulut.org. dan anak-anak di panti asuhan. Foto/TF.

JAKARTA - Indonesia konsisten menempati posisi teratas dalam World Giving Index, laporan tahunan yang diterbitkan oleh Charities Aid Foundation (CAF) untuk mengukur tingkat kedermawanan di seluruh dunia, berdasarkan tiga indikator utama: persentase orang yang menyumbangkan uang, membantu orang asing, dan melakukan kegiatan sukarelawan. Tahun 2023, Indonesia kembali dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia.

Namun, di balik semangat berbagi itu, banyak panti asuhan justru menerima bantuan yang tidak sesuai kebutuhan: dari tumpukan mi instan hingga camilan tinggi MSG, sementara kebutuhan pokok seperti vitamin, susu, atau buah-buahan sering terabaikan.

Baca juga: Kisah Rischa Sebayang, dari Penerima Beasiswa hingga Jadi Data Analyst dan Mentor Muda

Kesenjangan itu yang mendorong Krisan Valerie Sangari, Noni Sulawesi Utara 2023 sekaligus penerima Beasiswa TELADAN Tanoto Foundation, untuk bergerak. Bersama 27 relawan muda, ia merintis platform Bakubantusulut.org, sebuah jembatan antara donatur dan panti asuhan di Tomohon, Minahasa, hingga Manado. Bakubantusulut.org pada dasarnya menyajikan informasi kebutuhan panti asuhan pada para donatur.

“Tujuannya sederhana, agar bantuan benar-benar sesuai dan tepat dengan kebutuhan adik-adik di panti,” ujar Krisan, melalui siaran pers, Senin (29/9/2025).

Dari Mi Instant ke Data

Lulusan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University ini memang memiliki rekam jejak panjang dalam aksi sosial saat di bangku sekolah. Ia banyak menjumpai donatur datang ke panti asuhan dan membawa barang yang ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan. Bahkan barang-barang tersebut akhirnya tidak terpakai dan menjadi sia-sia.

Read Entire Article
Prestasi | | | |