Bak Rampasan Perang, Eropa Mau Bagi-bagi Aset Beku Rusia

2 weeks ago 20

loading...

Para pemimpin Uni Eropa menunjukkan dukungan luas terhadap rencana pemanfaatan aset Rusia yang dibekukan Barat. FOTO/iStock Photo

KOPENHAGEN - Para pemimpin Uni Eropa menunjukkan dukungan luas terhadap rencana pemanfaatan aset Rusia yang dibekukan Barat untuk menyediakan pinjaman sebesar 140 miliar euro atau setara USD165 miliar bagi Ukraina. Dukungan itu mengemuka dalam pertemuan puncak di Kopenhagen, Rabu, meski sejumlah tantangan hukum dan keuangan masih harus diatasi.

Perdana Menteri Belgia Bart De Wever menegaskan perlunya jaminan berbagi risiko jika aset Rusia yang dibekukan di negaranya digunakan untuk membiayai pinjaman tersebut. "Tidak ada uang gratis. Selalu ada konsekuensi," ujarnya kepada wartawan, Kamis (2/10), seperti dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Pengambilan Paksa Aset Rusia Rp4.859 Triliun Berlanjut, AS Bakal Mendesak G7

De Wever meminta komitmen tertulis dari seluruh anggota Uni Eropa untuk bertanggung jawab bersama jika muncul masalah di kemudian hari. "Saya jelaskan kepada rekan-rekan kemarin bahwa saya ingin tanda tangan mereka yang menyatakan: 'Jika kita ambil uang Putin dan menggunakannya, kita semua bertanggung jawab jika terjadi masalah'," katanya.

Kekhawatiran Belgia cukup beralasan, mengingat sebagian besar aset Rusia di Eropa disimpan di negara tersebut melalui Euroclear. Hukum internasional juga melarang penyitaan aset negara berdaulat, sehingga Uni Eropa harus mencari cara agar klaim Moskow atas aset bank sentralnya tetap diakui, sambil melindungi Belgia dari potensi pembalasan Rusia.

Read Entire Article
Prestasi | | | |