Banjir Baja Impor Bikin Pengusaha Konstruksi Resah, Purbaya Sentil Bea Cukai

2 hours ago 5

loading...

Ketua Umum Masyarakat Baja Konstruksi Indonesia atau ISSC, Budi Harta Winata menyuarakan keresahannya terkait dengan banjir impor baja konstruksi di depan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa. Foto/Dok

JAKARTA - Ketua Umum Masyarakat Baja Konstruksi Indonesia atau Indonesian Society of Steel Construction (ISSC), Budi Harta Winata menyuarakan keresahannya terkait dengan banjir impor baja konstruksi di depan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa . Ia meminta Bea Cukai untuk menghentikan impor baja konstruksi dari luar negeri, karena dinilai merugikan industri dalam negeri.

"Kami mendukung Bea Cukai untuk menangkap, menyetop impor baja. Sekarang banyak gudang-gudang, pabrik-pabrik, mobil, yang dibangun dengan menggunakan produk baja impor konstruksi. Padahal dulunya adalah kerjaan kami, Pak Menteri," ungkap Budi Harta Winata.

Ketika kapasitas produksi dalam negeri bisa menyentuh angka 1 juta ton per tahun, justru baja kontruksi dari luar negeri yang masuk pada periode 2017/2025 mencapai 600 ribu ton/tahun. Banjir baja impor menggerus peluang kerja di industri baja nasional, yang selama ini menjadi tumpuan ribuan tenaga kerja di berbagai daerah.

"Perusahaan saya hanya butuh 20 ribu untuk menghidupi seribu karyawan. Sekarang kami tinggal 70 orang, dari seribu tukang las gara-gara maraknya impor baja konstruksi," bebernya.

Baca Juga: ISSC Dorong Kolaborasi Lindungi Pasar Domestik dari Baja Impor

Dalam dialog bersama Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2025, Menkeu Purbaya langsung merespons keluhan dari pelaku industri konstruksi. Purbaya menekankan, bakal mencari segala cara untuk menjaga industri baja dalam negeri.

Read Entire Article
Prestasi | | | |