Bank Dunia Ramal Defisit APBN RI Bengkak sampai 2027, Purbaya: Suka-suka Dia!

3 hours ago 7

loading...

Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa (tengah) memberikan paparan saat konferensi pers APBN KiTA di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (18/12/2025). FOTO/Aldhi Chandra

JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan respons santai terkait laporan Bank Dunia yang memprediksi pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga tahun 2027.

Purbaya menilai bahwa proyeksi dari lembaga internasional tersebut sering kali tidak selaras dengan realisasi di lapangan. "Ya suka-suka dia, dia prediksi boleh, nggak prediksi juga nggak apa-apa. Tapi kan selama ini sering meleset," ujar Purbaya dalam Konferensi Pers APBN Kita, dikutip Minggu (21/12/2025).

Purbaya menekankan bahwa arah kebijakan fiskal dan besaran defisit merupakan otoritas penuh pemerintah yang sangat bergantung pada efektivitas pengelolaan pendapatan dan belanja.

Baca Juga: Defisit APBN November 2025 Membengkak Tembus Rp560,3 Triliun, Begini Kata Purbaya

Ia meyakini bahwa kepiawaian dalam menjaga keseimbangan antara penerimaan pajak, bea cukai, serta PNBP dengan belanja negara adalah kunci utama. "Jadi defisit melebar atau engga tergantung kepiawaian kita untuk mengendalikan belanja dan meningkatkan pendapatan dari pajak maupun bea cukai maupun PNBP," jelasnya.

Sebagai langkah nyata memperkuat kas negara, Kementerian Keuangan saat ini tengah mengoptimalkan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Teknologi ini difokuskan pada pengawasan di pelabuhan untuk meminimalisir potensi kebocoran penerimaan di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Read Entire Article
Prestasi | | | |