loading...
Di saat banyak negara kewalahan menghadapi tekanan ekonomi global, Iran justru menunjukkan ketangguhan luar biasa. FOTO/Shutterstock
JAKARTA - Di saat banyak negara kewalahan menghadapi tekanan ekonomi global, Iran justru menunjukkan ketangguhan luar biasa. Meski telah lebih dari empat dekade menghadapi sanksi ekonomi dari Amerika Serikat (AS) negara ini tetap berdiri tegak, bahkan saat harus menghadapi ketegangan militer dengan Israel. Ekonomi mereka tetap berjalan, pabrik tidak tutup, dan investasi asing justru mengalir deras.
Sanksi ekonomi yang dijatuhkan AS sejak 1979 memang telah memangkas sebagian besar akses Iran ke pasar global, terutama dalam ekspor minyak. Namun, Iran terus mencari celah. Penjualan minyak tetap berlangsung meski kerap dilakukan secara terselubung lewat kapal-kapal tanker yang mematikan sistem pelacak. China, India, dan negara-negara Teluk tetap menjadi pembeli utama.
Pemerintah Iran mendorong pertumbuhan industri dalam negeri dan memberlakukan substitusi impor. Hasilnya, berbagai sektor strategis seperti manufaktur dan pertanian tetap hidup. Kebijakan ini juga menopang ketahanan pangan dan menyerap tenaga kerja lokal dalam jumlah besar.
Letak geografis Iran yang mengapit Selat Hormuz, jalur penting perdagangan minyak global menjadi keunggulan tersendiri. Iran juga memiliki cadangan minyak dan gas terbesar kedua di dunia. Ini bukan sekadar sumber daya, tetapi juga alat tawar dalam geopolitik global.
Baca Juga: Investasi Asing Mengalir Deras ke Iran, Kantongi Rp163 Triliun di Kuartal I-2025