Fimela.com, Malang Menghabiskan lebih banyak waktu untuk berusaha tertidur daripada benar-benar tidur? Ternyata bukan cuma sendirian yang mengalami hal ini. Diperkirakan 1 dari 3 orang mengalami kurang tidur. Jumlah jam tidur yang direkomendasikan memang tergantung usia, tapi kebanyakan orang membutuhkan minimal 7 jam tidur dalam periode 24 jam.
Kurang tidur bisa menimbulkan efek negatif secara psikologis dan fisiologis yang serius. Mulai dari kelelahan konstan, gelisah, mudah marah, penurunan performa, konsentrasi dan daya ingat yang menurun, hingga peningkatan risiko depresi, kecemasan, penyakit jantung, diabetes, dan obesitas. Dampak-dampak ini bisa sangat mengganggu kualitas hidup sehari-hari.
Ironisnya, terlalu keras berusaha untuk tertidur justru bisa menciptakan siklus energi cemas yang membuat tetap terjaga. Ketika pikiran tidak bisa tidur, tubuh juga sulit untuk mengikuti. Sebelum mencoba berbagai teknik tertidur cepat, ada tiga faktor penting yang perlu diperhatikan, yaitu kebersihan tidur, lingkungan kamar tidur, dan apa yang dilakukan sepanjang hari.
Metode Militer: Teknik 10 Detik yang Legendaris
Metode ini dikembangkan oleh Lloyd Bud Winter dan konon digunakan untuk melatih pilot Angkatan Laut Amerika selama Perang Dunia II. Teknik ini diklaim membantu pilot tertidur dalam 120 detik dengan tingkat keberhasilan 96%, bahkan dalam kondisi stres dengan suara tembakan di sekitar mereka. Meski butuh latihan sekitar 6 minggu untuk menguasai, 10 detik terakhir dari prosesnya yang benar-benar membuat tertidur. Perlu dicatat bahwa klaim ini belum didukung penelitian ilmiah yang kuat, dan efektivitasnya bisa terganggu oleh kondisi seperti ADHD atau gangguan kecemasan.
Teknik Pernapasan 4-7-8: Metode 60 Detik
Teknik pernapasan ini dikembangkan berdasarkan latihan pranayama dan terbukti membantu menenangkan pikiran dengan fokus pada pernapasan dan relaksasi otot. Bagi pemula, mungkin butuh hingga 2 menit untuk bekerja efektif. Caranya adalah hirup napas melalui hidung selama 4 hitungan, tahan napas selama 7 hitungan, lalu embuskan melalui mulut selama 8 hitungan. Ulangi siklus ini 4 kali atau sampai merasa rileks. Bagi yang memiliki kondisi pernapasan seperti asma, sebaiknya konsultasi dulu karena bisa memperparah gejala.
Progressive Muscle Relaxation: Lepaskan Semua Ketegangan
Progressive Muscle Relaxation atau PMR adalah teknik mengencangkan lalu merilekskan otot-otot tubuh secara berurutan. Konsepnya adalah mengencangkan otot tanpa memaksakan, lalu melepaskan untuk menghilangkan ketegangan. Gerakan ini dapat meningkatkan ketenangan di seluruh tubuh dan membantu mengatasi insomnia. Mulai dari ujung kaki, encangkan otot selama 5 detik lalu rilekskan sambil membayangkan ketegangan meninggalkan tubuh saat membuang napas. Lakukan secara berurutan ke seluruh bagian tubuh.
Ciptakan Tempat Tenang di Pikiran
Teknik visualisasi melibatkan membayangkan tempat atau situasi yang sangat menenangkan dan damai. Bisa pantai yang tenang, hutan yang sejuk, atau tempat lain yang memberikan perasaan rileks. Fokuskan pada detail-detail sensorik seperti suara, aroma, dan sensasi yang dirasakan di tempat tersebut. Visualisasi yang vivid dapat mengalihkan pikiran dari kekhawatiran dan membantu tubuh memasuki mode relaksasi yang diperlukan untuk tertidur.
Teknik-teknik ini membutuhkan latihan dan konsistensi untuk benar-benar efektif. Jangan berharap langsung berhasil dalam satu malam - butuh waktu untuk melatih tubuh dan pikiran merespons sinyal-sinyal relaksasi ini. Yang terpenting adalah menemukan kombinasi teknik yang paling cocok dengan kondisi dan preferensi pribadi. Ingat bahwa tidur yang berkualitas adalah investasi untuk kesehatan fisik dan mental jangka panjang, jadi layak untuk meluangkan waktu dan usaha dalam menguasai keterampilan tidur yang baik.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.