loading...
Foto: Doc. Istimewa
Penggunaan dompet digital semakin luas di Indonesia. Hampir setiap transaksi kini bisa dilakukan tanpa uang tunai, cukup dengan ponsel di tangan. Dari belanja di toko hingga membayar tagihan bulanan, layanan e-wallet memberikan cara yang lebih praktis, aman, dan cepat.
Dua nama besar yang sering dipakai adalah DANA dan aplikasi GoPay . Keduanya sama-sama menawarkan kemudahan, namun sering muncul pertanyaan, mana yang lebih aman dan lebih menguntungkan?
1. Mengenal DANA
DANA mulai hadir pada 2018 sebagai dompet digital lokal yang sudah diawasi Bank Indonesia. Fungsinya mencakup berbagai kebutuhan sehari-hari. DANA mendukung pembayaran QRIS di berbagai merchant, transfer saldo ke sesama pengguna maupun ke rekening bank tanpa biaya tambahan dalam batas tertentu, serta pembelian pulsa dan pembayaran tagihan listrik, air, maupun internet.
2. Mengenal GoPay
GoPay lahir dari ekosistem Gojek sejak 2016 dan kini menjadi bagian dari GoTo Group. Pada awalnya hanya digunakan untuk membayar layanan Gojek, lalu berkembang pesat hingga meluncurkan aplikasi GoPay yang bisa dipakai untuk berbagai kebutuhan. GoPay mendukung pembayaran QRIS, transfer ke bank 100 kali tiap bulannya, pembelian token listrik, pulsa, dan tagihan bulanan, hingga top up game dan voucher.
Ada pula fitur PayLater untuk cicilan, serta program loyalitas GoPay Coins yang memberi hadiah setiap transaksi. Kekuatan GoPay juga terletak pada integrasi dengan layanan Gojek dan Tokopedia sehingga pengguna bisa bertransaksi lebih luas hanya dalam satu ekosistem.
3. Keamanan Transaksi
Keamanan menjadi faktor penting ketika menggunakan dompet digital. DANA dan GoPay sudah tersertifikasi PCI DSS dan ISO 27001, dua standar internasional dalam perlindungan data dan sistem pembayaran. Keduanya juga dilengkapi PIN, sidik jari, dan pemindai wajah untuk otentikasi. Untuk DANA, perlindungan saldo juga dijamin dengan DANA Protection.