Dapat Perlakuan Khusus, Tarif CPO dan Nikel Masuk AS Kurang dari 19%

1 month ago 22

loading...

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam podcast To The Po!nt Aja! yang tayang di kanal YouTube SINDOnews, Kamis (31/8). FOTO/Tangkapan Layar/SINDOnews

JAKARTA - Pemerintah Indonesia berhasil menegosiasikan penurunan tarif impor Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah komoditas strategis nasional termasuk kelapa sawit (CPO) dan produk turunan nikel.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan tarif yang semula sebesar 32 persen kini turun menjadi 19 persen, dan untuk komoditas tertentu bahkan bisa ditekan lebih rendah dari angka tersebut.

"Amerika adalah pasar ekspor utama Indonesia dengan kontribusi sekitar 11 persen terhadap total ekspor nasional. Komoditas utama kita yang masuk ke sana adalah produk padat karya seperti tekstil, alas kaki, elektronik, dan furnitur," ujar Airlangga dalam podcast To The Po!nt Aja! yang tayang di kanal YouTube SINDOnews, Kamis (31/8).

Baca Juga: Airlangga: Fenomena Rohana dan Rojali Bukan Daya Beli Turun, tapi Pilih Belanja Online

Airlangga menegaskan penurunan tarif sangat penting demi menjaga daya saing produk Indonesia di pasar global, khususnya AS. "Kalau tarifnya tinggi, produk kita tidak akan kompetitif, dan itu bisa menyebabkan penurunan ekspor. Padahal, sektor padat karya ini menyerap langsung 5,3 juta tenaga kerja, dan secara tidak langsung berdampak pada 15 juta jiwa," kata dia.

Read Entire Article
Prestasi | | | |