Dokter Asing Sebut Sniper Israel secara Sistematis Tembak Anak-anak di Gaza

3 hours ago 4

loading...

Dokter asing sebut sniper Israel secara sistematis tembak anak-anak Gaza. Foto/X/@UNRWA

GAZA - Para dokter asing yang menjadi sukarelawan di Gaza mengatakan mereka telah merawat lebih dari 100 anak yang ditembak di kepala atau dada. Itu sebagai bukti nyata, menurut mereka, bahwa Israel sengaja menargetkan anak di bawah umur.

Dalam kesaksian yang dikumpulkan oleh harian Belanda Volkskrant, 15 dari 17 dokter menggambarkan pertemuan mereka dengan anak-anak di bawah usia 15 tahun dengan luka tembak tunggal di kepala atau dada. Bersama-sama, mereka mengidentifikasi 114 kasus serupa selama misi mereka di Gaza. Banyak anak meninggal sementara yang lain selamat dengan luka parah.

"Ini bukan baku tembak. Ini adalah kejahatan perang," kata dokter gawat darurat Amerika, Mimi Syed, kepada Volkskrant. Ia mendokumentasikan 18 anak yang tertembak di kepala atau dada.

Ahli bedah trauma asal California, Feroze Sidhwa, mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa ia awalnya berasumsi bahwa kasus-kasus tersebut terisolasi hingga ia menemukan beberapa anak laki-laki di satu rumah sakit, semuanya tertembak langsung di kepala.

Kemudian, ketika ia membandingkan catatan dengan dokter internasional lainnya, ia menyadari bahwa kasus tersebut tersebar luas. "Ini tembakan yang disengaja. Seseorang sedang menarik pelatuk ke arah seorang anak," katanya.

Patologi forensik yang dikonsultasikan oleh Volkskrant meninjau hasil rontgen dan memastikan luka-luka tersebut konsisten dengan tembakan penembak jitu atau pesawat tanpa awak jarak jauh, bukan pecahan peluru dari ledakan. Mantan komandan tentara Belanda, Mart de Kruif, mengatakan banyaknya anak-anak yang tertembak di kepala atau dada membuat klaim "kecelakaan" tidak masuk akal.

"Ini bukan kerusakan tambahan. Ini disengaja," katanya.

Read Entire Article
Prestasi | | | |