loading...
Pada sebagian masyarakat Indonesia, masih ada yang memanfaatkan kalajengking sebagai obat. Foto/Irishtimes.
JAKARTA - Pada sebagian masyarakat Indonesia, masih ada yang memanfaatkan kalajengking sebagai obat. Menanggapi hal tersebut, dr Widya Khairunnisa Sarkowi, dosen Fakultas Kedokteran IPB University , memberikan penjelasan ilmiah mengenai potensi racun kalajengking dalam dunia medis.
Menurut dr Widya, dalam literatur pengobatan tradisional China, spesies Chinese scorpion (Buthus martensii Karsch) telah digunakan selama lebih dari seribu tahun untuk mengobati berbagai penyakit seperti stroke, epilepsi, dan rematik.
Baca juga: Fakta Cairan Kalajengking dan Khasiat yang Membuatnya Jadi Mahal
“Dalam beberapa penelitian modern, racun kalajengking memang ditemukan mengandung zat aktif yang dapat memengaruhi saluran ion dalam sel saraf dan otot. Efeknya meliputi pereda nyeri, antikejang, hingga potensi antikanker,”katanya, melalui siaran pers, Kamis (10/9/2025).
Namun, ia menekankan bahwa spesies kalajengking di Indonesia umumnya berasal dari kelompok Heterometrus, yang berbeda dengan spesies yang digunakan dalam pengobatan tradisional China. Bukti ilmiah penggunaan kalajengking lokal masih sangat terbatas dan baru berada pada tahap penelitian laboratorium.
Baca juga: Arkeolog Pastikan Kalajengking Laut Raksasa Pernah Hidup di Bumi
Kalajengking diketahui menghasilkan racun yang terdiri dari berbagai protein dan peptida. Zat-zat ini bekerja pada saluran listrik alami tubuh, seperti ion natrium, kalium, dan kalsium, yang penting untuk fungsi saraf, otot, dan sistem imun.