Fimela.com, Jakarta Pernahkah Sahabat Fimela bertemu seseorang yang terasa begitu sulit didekati, seolah ada tembok tak kasatmata yang memisahkan? Mereka mungkin tetap hadir secara fisik, tapi hatinya terasa jauh, seolah menjaga jarak dari koneksi emosional yang lebih dalam.
Di momen-momen seperti ini, mungkin muncul pertanyaan, apakah orang tersebut emotionally unavailable atau justru memiliki kecerdasan emosional yang rendah? Dua istilah ini sering kali melayang dalam percakapan kita sehari-hari, terutama saat membahas hubungan, baik romantis, pertemanan, maupun dalam dunia kerja.
Sekilas, keduanya terdengar mirip, sama-sama berkaitan dengan emosi dan hubungan antarpribadi. Namun, benarkah keduanya berarti hal yang sama?
Seiring berkembangnya pemahaman kita tentang kesehatan mental dan hubungan, penting untuk bisa membedakan antara emotional unavailability dan tingkat emotional intelligence seseorang. Ada nuansa dalam perilaku dan cara berhubungan yang membuat keduanya sebenarnya berdiri di dua landasan yang berbeda.
Tanpa memahami perbedaan ini, kita rentan membuat penilaian yang salah, baik terhadap orang lain maupun terhadap diri sendiri. Sebelum terburu-buru memberi label, mari luangkan waktu sejenak untuk menggali lebih dalam, apa sebenarnya yang membedakan keduanya? Serta mengapa memahami perbedaan ini bisa mengubah cara kita membangun hubungan yang lebih sehat? Melansir verywellmind.com, berikut adalah perbedaan antara emotional unavaibility dan emotional intelligence.
Apa Itu Emotionally Unavailable?
Emotionally unavailable adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang cenderung menjaga jarak emosional dalam hubungan. Ini bukan hanya tentang seseorang yang tidak peduli, tetapi lebih pada ketidakmampuan atau ketakutan untuk terhubung secara emosional. Perilaku ini sering kali muncul karena trauma masa lalu, seperti kehilangan besar atau hubungan yang tidak sehat, yang menyebabkan individu merasa bahwa membuka diri dapat menimbulkan rasa sakit.
Seseorang dengan emotionally unavailable bisa merasa nyaman dalam hubungan sosial biasa, tetapi enggan membuka sisi emosional yang lebih dalam. Mereka cenderung menghindari percakapan serius tentang perasaan atau membatasi kedekatan dengan orang lain. Hal ini bukan berarti mereka tidak ingin berhubungan, melainkan mereka merasa lebih aman dengan menjaga jarak emosional.
Karakteristik Emotionally Unavailable
Ciri-ciri orang dengan emotionally unavailable cukup mudah dikenali, meskipun sering kali tersembunyi di balik perilaku sehari-hari yang biasa. Orang dengan emotionally unavailable sering menghindari percakapan yang memerlukan kedalaman emosional, seperti pembicaraan tentang perasaan atau masa depan hubungan. Mereka mungkin tampak dingin, tak acuh, atau bahkan defensif ketika dibicarakan tentang topik yang melibatkan keterbukaan emosional.
Sering kali, mereka akan mengalihkan perhatian ke topik lain atau menyalahkan orang lain atas masalah yang ada. Mereka juga bisa menunjukkan ketidakmampuan untuk berbicara tentang diri mereka secara terbuka, bahkan saat hubungan sudah berjalan cukup lama. Dalam konteks hubungan romantis, mereka mungkin terlihat tidak berkomitmen atau bahkan secara tidak langsung menolak untuk terlibat dalam kedekatan yang lebih intim.
Apa Itu Emotional Intelligence?
Emotional intelligence atau kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, mengelola, dan memanfaatkan emosi kita sendiri serta orang lain dengan cara yang positif. Kecerdasan emosional melibatkan beberapa aspek utama, seperti kesadaran diri, yang memungkinkan seseorang untuk memahami perasaannya sendiri dan bagaimana perasaan tersebut mempengaruhi perilaku mereka. Pengendalian diri adalah kemampuan untuk mengelola emosi, terutama dalam situasi yang menantang, sementara empati memungkinkan seseorang untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain.
Selain itu, keterampilan sosial penting untuk membangun hubungan yang sehat dan saling mendukung. Kecerdasan emosional bukan hanya soal mengelola perasaan sendiri, tetapi juga tentang bagaimana merespons emosi orang lain dengan cara yang konstruktif. Individu dengan kecerdasan emosional yang baik mampu berkomunikasi dengan efektif, mengelola konflik dengan bijaksana, dan menjaga hubungan yang positif di berbagai situasi sosial.
Perbedaan antara Emotionally Unavailable dan Emotional Intelligence
Meskipun keduanya terkait dengan emosi, emotionally unavailable dan emotional intelligence berada di spektrum yang berbeda. Emotionally unavailable merujuk pada ketidakmampuan atau ketidakmauan seseorang untuk terhubung secara emosional dengan orang lain, sering kali sebagai akibat dari pengalaman emosional yang traumatis atau ketakutan untuk membuka diri.
Orang dengan emotionally unavailable mungkin memiliki kecerdasan emosional yang baik dalam hal mengenali dan memahami perasaan mereka, tetapi mereka memilih untuk menghindari kedekatan emosional dengan orang lain.
Sementara itu, seseorang dengan kecerdasan emosional yang rendah mungkin tidak dapat mengenali atau mengelola emosi mereka dengan baik, yang menyebabkan kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain. Dalam hal ini, seseorang yang rendah kecerdasan emosional mungkin lebih terbuka untuk berhubungan, tetapi kurang mampu memahami atau merespons emosi dalam hubungan tersebut dengan cara yang sehat.
Menghadapi Emotionally Unavailable
Menghadapi seseorang dengan emotionally unavailable bisa sangat menantang. Perasaan frustasi dan kebingungan sering muncul ketika kita berusaha membangun kedekatan emosional dengan mereka. Langkah pertama adalah mengenali bahwa perilaku ini bukanlah bentuk penolakan atau ketidakpedulian, melainkan mungkin adalah hasil dari luka atau ketakutan emosional yang lebih dalam.
Jika Sahabat Fimela merasa terjebak dalam hubungan dengan seseorang dengan emotionally unavailable, penting untuk tetap menjaga batasan emosional yang sehat. Jangan biarkan diri terjebak dalam ekspektasi yang tidak realistis. Memahami bahwa orang tersebut mungkin membutuhkan waktu atau dukungan untuk membuka diri dapat membantu mengurangi frustrasi.
Merasa kesulitan, berbicara dengan seorang profesional atau terapis bisa membantu memecahkan kebuntuan ini. Ingatlah bahwa membangun hubungan yang sehat memerlukan kedalaman emosional yang saling terbuka dan tidak bisa dipaksakan.
Memahami Diri dan Orang Lain
Memahami perbedaan antara emotionally unavailable dan emotional intelligence memberikan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana kita berinteraksi dengan diri sendiri dan orang lain. Dengan mengenali perbedaan ini, kita bisa lebih bijaksana dalam membangun hubungan yang lebih sehat dan lebih empatik. Jangan terburu-buru memberi label pada seseorang, karena setiap orang memiliki latar belakang dan perjalanan emosional yang unik. Sebelum menilai atau merasa kecewa, luangkan waktu untuk benar-benar memahami keadaan mereka. Ingat, kesadaran diri adalah kunci untuk membangun hubungan yang lebih baik, tidak hanya dengan orang lain, tetapi juga dengan diri kita sendiri.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.