loading...
Mendobrak pakem TV konvensional, LG StanbyME 2 hadir dengan layar yang bisa dilepas-pasang dan dibawa kemana saja. Foto: LGEIN
JAKARTA - Di era ketika televisi layar datar berlomba-lomba membesarkan inci demi inci panelnya hingga memenuhi dinding ruang tamu dengan harga yang kian tiarap, LG Electronics Indonesia justru mengambil jalan yang berani—atau mungkin nekat.
Raksasa teknologi asal Korea Selatan ini resmi memboyong sekuel dari perangkat hiburan paling eksentrik mereka, LG StanbyME 2, ke pasar Tanah Air.
Mulai 28 November hingga 14 Desember 2025, keran pemesanan (pre-order) dibuka melalui kanal resmi LG Online Brand Store.
Namun, yang membuat dahi berkerut bukan hanya desainnya yang avant-garde, melainkan label harganya.
Perangkat ini ditawarkan dengan angka psikologis yang nyaris menyentuh kepala dua: Rp19.999.000.
Ini adalah angka yang bagi sebagian besar konsumen Indonesia setara dengan harga satu unit sepeda motor matic baru, atau bahkan cukup untuk menebus sebuah TV OLED 55 inci kelas atas dengan resolusi 4K.
Lantas, apa yang sebenarnya dijual LG? Apakah sebuah revolusi teknologi, atau sekadar gaya hidup yang dibungkus mahal?
Desain Memukau, Fleksibilitas Mengoda

Harus diakui, secara estetika dan fungsionalitas, LG StanbyME 2 adalah karya seni industri. Ia berhasil menyabet penghargaan bergengsi iF Design Award dan Red Dot Design Award, sebuah validasi bahwa produk ini memang "cantik".















































