loading...
Pengiriman bantuan di Rafah, Mesir, pada 6 Agustus 2025, terbatas dan tertunda. Foto/Mohamed Elshahed/Anadolu Agency
JALUR GAZA - Asisten Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Abdel Hakim El-Waer, mengatakan masuknya 600 truk per hari ke Gaza sebelum 7 Oktober 2023 tidak lagi dapat dianggap sebagai standar. El-Waer menjelaskan Gaza sebelumnya telah mandiri dalam produksi pangan dan pertanian serta mengekspor banyak produk, tetapi situasinya telah berubah total sejak saat itu.
Ia mengatakan kepada Al-Mamlaka TV bahwa bahkan 1.000 truk per hari pun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan saat ini.
Dia menekankan pentingnya membuka jalur penyeberangan, memungkinkan masuknya makanan dalam jumlah besar, dan memastikan pengirimannya ke semua pusat populasi.
Ia menambahkan fase kelima kelaparan berarti satu keluarga tidak menerima setidaknya satu kali makan selama 10 hari berturut-turut.
El-Waer menunjukkan kelaparan itu dinyatakan oleh Komite Peninjauan Kelaparan independen dari Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC), yang melibatkan para ahli dan mengandalkan data rumah tangga, membagi populasi ke dalam kelompok dan wilayah untuk menilai situasi secara akurat.
Baca juga: Dewan Keamanan PBB Menuntut Diakhirinya Bencana Kelaparan di Gaza, AS Menentang Sendiri
(sya)