loading...
Melalui sebuah kampanye global ambisius bernama Radio Optimism, LG tidak hanya menjual produk. Foto: LGEIN
JAKARTA - Di tengah dunia yang semakin terhubung oleh ribuan like dan komentar dangkal, "wabah" kesepian sunyi justru menjangkiti ratusan juta manusia. Ironisnya, "obat" yang tak terduga kini datang dari salah satu arsitek dunia digital itu sendiri: raksasa teknologi LG Electronics.
Melalui sebuah kampanye global ambisius bernama "Radio Optimism", LG tidak hanya menjual produk. Mereka mencoba menjual sesuatu yang jauh lebih fundamental: harapan akan koneksi manusia yang tulus.` Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan lagu-lagu personal, LG secara dramatis menghidupkan kembali konsep radio kuno sebagai senjata untuk melawan isolasi di era modern.
'Wabah' Kesepian di Dunia yang Hiper-Terkoneksi
Sebelum menilai "obat" yang ditawarkan, kita harus memahami betapa parah penyakitnya. Sebuah studi global yang dilakukan oleh LG sendiri mengungkap sebuah realita yang menampar:
68% orang merasa semakin sulit untuk menjalin pertemanan yang nyata.
Sepertiga responden mengaku hanya memiliki satu, atau bahkan tidak sama sekali, koneksi yang bermakna selama sebulan terakhir.