loading...
Polisi federal Brasil menangkap mantan presiden Jair Bolsonaro atas dugaan rencana melarikan diri dan menghindari hukuman penjara 27 tahun terkait kasus upaya kudeta. Foto/Brenno Carvalho/O Globo
SAO PAULO - Polisi federal Brasil pada hari Sabtu menangkap mantan presiden Jair Bolsonaro atas dugaan rencana melarikan diri dan menghindari hukuman penjara 27 tahun terkait kasus upaya kudeta.
Dalam sebuah kejutan dramatis dan tak terduga di tahap akhir persidangan pidana yang panjang dan kontroversial, para petugas polisi federal memasuki rumah Bolsonaro Sabtu dini hari. Mereka bertindak atas perintah Hakim Agung untuk membawa mantan presiden tersebut ke markas besar kepolisian federal di ibu kota, Brasilia.
Hakim Alexandre de Moraes, yang mengawasi kasus upaya Bolsonaro untuk mempertahankan kursi kepresidenan setelah kekalahannya dari Presiden Luiz Inácio Lula da Silva dalam pemilu 2022, memerintahkan penangkapan pre-emptive setelah mengatakan monitor pergelangan kaki pemimpin sayap kanan itu telah dilanggar pada Sabtu pukul 00.08 dini hari.
Baca Juga: Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro Dihukum 27 Tahun Penjara atas Upaya Kudeta
Bolsonaro (70), yang sebelumnya berada dalam tahanan rumah, diperintahkan untuk mengenakan perangkat tersebut setelah dianggap berisiko melarikan diri. Ajudannya, Andriely Cirino, mengonfirmasi kepada The Associated Press bahwa penangkapan tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 pagi pada hari Sabtu.
De Moraes mengatakan penangkapan itu merupakan tindakan pencegahan untuk menghindari potensi pelarian saat protes yang diselenggarakan oleh putra Bolsonaro, Flavio Bolsonaro, pada Sabtu malam.
“Apakah kalian akan berjuang untuk negara kalian atau kalian akan menonton semuanya dari ponsel kalian di sofa rumah kalian?," kata Flávio Bolsonaro dalam sebuah video yang mengundang orang-orang untuk keluar dari rumah ayahnya pukul 19.00.
“Saya mengundang kalian untuk berjuang bersama kami," teriaknya.
De Moraes mengatakan upaya untuk merusak monitor pergelangan kaki adalah konfirmasi bahwa Bolsonaro akan mencoba melarikan diri selama "kebingungan yang akan disebabkan oleh demonstrasi yang diselenggarakan oleh putranya."
Dia mengatakan ada kemungkinan Bolsonaro melarikan diri ke Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Brasilia. Hakim Mahkamah Agung itu juga menyebutkan para terdakwa lain dalam kasus kudeta dan sekutu politik mantan presiden yang meninggalkan Brasil untuk menghindari penjara.















































