loading...
Rismon Hasiholan Sianipar. Foto/Arif Julianto
JAKARTA - Kepakaran Rismon Hasiholan Sianipar dalam bidang forensik digital pada kasus ijazah mantan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) dan Kopi Sianida dipersoalkan oleh pakar forensik digital Muhammad Nuh Al-Azhar. Nuh mempertanyakan karena Rismon tidak tergabung dalam komunitas dan asosiasi profesional yang diakui.
Menurut dia, komunitas profesional penting untuk menguji legitimasi dan kredibilitas keahlian. “Oke, kita ngomong digital forensic. Anggap saja praktisi, ahli, atau apa pun. Ada komunitasnya, (yaitu) AFDI (Asosiasi Forensik Digital Indonesia)," ujarnya, Rabu (15/10/2025).
Lebih lanjut, ia menegaskan seluruh materi yang dipermasalahkan Rismon sudah pernah dijelaskan di persidangan, termasuk perbedaan jumlah frame, tampilan hitam-putih, hingga aplikasi yang digunakan dalam analisis digital forensik.
Baca juga: Rismon Sianipar Ungkap Indikasi Kuat Ijazah Jokowi Palsu: Berkacamata
“Bahkan di PN (Pengadilan Negeri) Jakarta Pusat pada persidangan pertama, saya sudah datang diminta sama Majelis Hakim untuk konfrontasi dengan Rismon. Tapi begitu saya datang, Rismon tidak mau, alasannya ini sesi mereka,” ujarnya.