loading...
Peresmian Stasiun Tanjung Priok, Jakarta sekaligus elektrifikasi jalur kereta api pada 6 April 1925. Foto/Tropenmuseum
SEJARAH jalur Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line yang melayani Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi atau Jabodetabek sudah berlangsung sejak awal abad 19. Kini setelah 1 abad lebih, KRL jadi transportasi massal andalan bagi masyarakat.
KRL Jabodetabek dari awal memang ditujukan untuk melayani para komuter, yang mampu mengangkut banyak penumpang (massal), cepat (hemat waktu), antimacet (menggunakan jalur khusus/rel), murah, aman dan nyaman.
Baca juga: Sejarah Stasiun Bekasi, Dibangun Hindia Belanda Tahun 1887 untuk Jalur Ekonomi Pulau Jawa
Sejarah KRL dimulai sejak zaman penjajahan Belanda. Pada 1917, rencana pembangunan jalur kereta api Jabodetabek diusulkan oleh perusahaan kereta api milik pemerintah Hindia Belanda kala itu, Staatsspoorwegen (SS).
Selanjutnya, pembangunan jalur kereta api pertama kali dimulai dari Tanjung Priok sampai dengan Meester Cornelis (Jatinegara) pada 1923. Pembangunan jalur ini selesai pada 24 Desember 1924.
Sementara, pada 1 Mei 1927, kereta api telah melintas mengelilingi Kota Batavia (Jakarta). Setelah itu, pembangunan tahap selanjutnya pun dilakukan. Jalur kereta api rute Batavia (Jakarta Kota) – Buitenzorg (Bogor) juga dielektrifikasi dan mulai dioperasionalkan pada tahun 1930.















































