loading...
JAKARTA - Anggota Komisi VI Fraksi Partai Golkar DPR Sarifah Suraidah Harum mengapresiasi program penghapusan tunggakan Kredit Usaha Rakyat ( KUR ) bagi jutaan pelaku UMKM yang merupakan kebijakan strategis berpihak pada ekonomi rakyat. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan agar implementasi kebijakan ini berjalan efektif dan tepat sasaran.
Sarifah menilai bahwa langkah ini sebagai bukti keberanian pemerintah untuk serius menyehatkan kredit mikro dan memberi ruang nafas bagi usaha kecil khususnya petani dan nelayan untuk kembali bangkit karena selama ini terjerat kredit macet. “Kita sambut positif sinyal pemerintah ini, bahwa ada komitmen yang serius sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto yang tidak hanya memikirkan angka makro semata, tapi juga sangat peduli dengan kondisi riil para pelaku UMKM di lapangan yang kesusahan,” ujar Sarifah Suraidah di Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Bunda Harum –demikian sapaan akrab Srikandi Politik Golkar ini—juga menyampaikan harapan agar kebijakan populis ini bisa langsung tepat sasaran dengan memberikan rasa tenang dan keyakinan bagi para pelaku UMKM, terutama petani dan nelayan di pelosok yang selama ini kesulitan menyelesaikan kewajiban uang KUR-nya. Ia menilai, hal tersebut penting agar mereka dapat bekerja dengan semangat dan kepercayaan bahwa negara hadir untuk mendukung dan menghargai peran mereka dalam membangun ketahanan pangan nasional.
Baca juga: Ketum Kadin: Program KUR Perumahan Berpotensi Serap 9 Juta Tenaga Kerja
Sebagai Anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi urusan BUMN, koperasi dan perdagangan ini, Sarifah memberikan apresiasi. Menurutnya, kebijakan ini merupakan hasil sinergi OJK, Bank Himbara, serta Kementerian Keuangan. Seperti diketahui, pemerintah menyiapkan penghapusan piutang macet senilai Rp15 triliun yang menjerat hampir satu juta debitur.
“Langkah ini menunjukkan keberpihakan nyata, negara harus hadir untuk membangkitkan kembali sektor produktif yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Ekonomi rakyat harus bisa mengangkat taraf hidup petani dan nelayan kita,” tegas Bunda Harum.